Ntvnews.id, Surabaya - Ivan Sugianto, seorang ayah yang menjadi viral karena tindakannya terhadap siswa SMAK Gloria 2, Surabaya, kini harus menghadapi proses hukum. Kejadian bermula dari dugaan bahwa anaknya, EMS, menjadi korban perundungan di sekolah.
Tak terima dengan situasi ini, Ivan mendatangi sekolah dan memaksa siswa yang diduga membully anaknya untuk sujud dan menggonggong. Aksi ini direkam dan menyebar luas di media sosial. Saat ini, Ivan telah ditahan di Polrestabes Surabaya, Jawa Timur.
Penangkapan Ivan terjadi pada Kamis, 14 November 2024 sekitar pukul 16.00 WIB di terminal kedatangan Bandar Udara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Ivan, yang diketahui merupakan pengusaha diskotik, langsung diamankan begitu tiba di bandara.
Kasus ini menarik perhatian karena tindakan Ivan dianggap mencoreng nilai-nilai pendidikan dan menambah beban psikologis bagi pihak terkait. Sementara Ivan menghadapi hukuman, keluarganya turut menjadi sasaran cibiran dan tekanan sosial.
Di tengah situasi yang sulit, EMS, anak Ivan, mengungkapkan perasaan melalui sebuah surat curahan hati yang penuh penyesalan. Surat tersebut diunggah oleh akun Instagram @royshakti dan menuai beragam respons dari warganet. Dalam surat itu, EMS menyesali keputusannya yang telah menyeret sang ayah ke dalam masalah besar.
Ahmad Sahroni dan Ivan Sugianto (Instagram)
"Pa gimana kabare di sana? Aku minta maaf ya pa, gara-gara aku malah papa yang kena masalah. Kalau waktu bisa diputar kembali, aku pasti enggak bilang ke papa sama ko Dave kalau aku dibully,” ungkap EMS.
"Pasti sekarang keluarga baik-baik aja dan masih bisa berkumpul bersama. Gara-gara aku papa di penjara dan papa udah enggak bisa kumpul lagi sama mama dan Excel. Bahkan, sekarang yang bully satu Indonesia,” lanjutnya.