Pendekatan ini, lanjut Ani, didasarkan pada kekayaan budaya, keberagaman agama, serta warisan dan pengalaman sejarah yang memungkinkan Indonesia untuk menyampaikan pesan yang relevan baik di tingkat regional maupun global.
“Hal ini memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang pluralistik, demokratis, dan inklusif,” tambahnya.
Ani juga mengungkapkan bahwa kesuksesan ini tidak lepas dari kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil, akademisi, lembaga pemikir, kalangan pemuda, perempuan, serta tokoh agama, untuk memastikan bahwa upaya tersebut inklusif dan sejalan dengan kepentingan nasional.
Baca juga: Soal Proposal Investasi Apple, Kemenperin Utamakan Asas Adil
Selain itu, Ani menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif dalam negeri serta memprioritaskan sektor-sektor strategis untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ani menyebutkan bahwa hal ini didorong oleh pengembangan sumber daya manusia dan penerapan strategi inovatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, inklusivitas, serta ketahanan, agar Indonesia tetap responsif terhadap tantangan baik di tingkat regional maupun global.
(Sumber: Antara)