Ntvnews.id, Jakarta - Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata memberikan pernyataan menenai fenomena tingginya angka golput di Pilkada Jakarta 2024.
Katanya, ia sempat memonitor partisipasi pemilih dalam pencoblosan Rabu, 27 November 2024, melihat secara sekilas bahwa banyak yang tak memberikan hak memilih di Pilkada Jakarta.
"Pemantauan kami alur pemilih di TPS agak renggang. Tingkat partisipasi belom tahu angka pasti. Tapi Pilkada cenderung lebih rendah dari pilpres 2017 78 persen, kami sedang rekap," kata Wahyu di Jakarta, Kamis, 28 November 2024.
"Kami akan evaluasi kalay ada penurunan tingkat partisipasi, apakah karena program kami yang kurang baik, atau ada kondisi tertentu. Di wilayah lain juga partisipannya kurang bagus," sambung dia.
KPU Jakarta (Ntvnews.id/ Adiansyah)
Sementara, KPU juga menyatakan bahwa saat ini sudah 100 persen data perhitungan suara (formulir C Hasil) di tempat pemungutan suara (TPS) se-Jakarta telah terunggah ke sistem informasi rekapitulasi hasil penghitungan suara (Sirekap).
"Seluruh TPS sudah unggah C hasil ke sirekap 100 persen. Publik bisa akses secara langsung lewat pilkada2024.kpu.go.id, untuk jaga integritas hasil," kata Divisi Sistem KPU DKI Jakarta, Fahmi.
"Kami pastikan kerja-kerja KPPS transparan terbuka profesional. Dengan hadirnya sirekap kami harapkan jaga transparansi kami, dan bisa dipantau secara umum. Sehingga gak ada kecurangan dan manipulasi. Mari kita jaga bersama," sambung dia.