Ntvnews.id, Beijing - Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan bahwa mereka terus memantau perkembangan situasi di Suriah dengan seksama setelah kejatuhan rezim Bashar Al-Assad yang mengakibatkan negara tersebut dikuasai oleh pasukan oposisi.
"Kami mengikuti situasi di Suriah dengan perhatian penuh, berharap stabilitas dapat segera pulih, dan pihak-pihak yang terlibat dapat menemukan solusi politik untuk mengembalikan stabilitas dan ketertiban di negara tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers di Beijing pada Senin, 9 Desember 2024.
Rezim Suriah dipastikan runtuh pada Minggu, 8 Desember 2024, setelah pasukan pemerintah kehilangan kontrol atas Ibu Kota Damaskus yang telah diserbu oleh pasukan oposisi bersenjata sejak Sabtu, 7 Desember 2024.
Baca juga: Antisipasi Hujan Lebat, BPBD Jakarta Siapkan Rp4 M buat Modifikasi Cuaca
"Masa depan Suriah harus ditentukan oleh rakyat Suriah itu sendiri. Kami berharap semua pihak yang terlibat dapat mencapai solusi politik yang mengutamakan kepentingan rakyat Suriah," tambah Mao Ning.
Mao Ning juga menekankan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial Suriah harus dihormati.
Namun, ia tidak memberikan jawaban ketika ditanya apakah China telah berkomunikasi dengan Bashar al-Assad.