Megawati: Saya Dulu Pisahkan TNI-Polri, Sekarang Jadi Bumerang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Des 2024, 14:05
Moh. Rizky
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Mantan Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri Mantan Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri (Tangkapan Layar)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri menilai dirinya berjasa terhadap Polri. Sebab, dirinya lah yang memisahkan Polri dari TNI. Meski begitu, kini justru ia 'diserang' oleh Kepolisian.

Hal ini disampaikan Megawati, saat memberikan keynote speech di acara peluncuran dan diskusi buku Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis, di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.

Selain Polri, Megawati mengaku berperan besar dalam pembentukan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Yang bikin MK. Yang bikin KPK. Yang memisahkan TNI-Polri. Terus dipikir itu gampang. Susah loh. Mesti tanya dulu ahli hukum. Mesti gimana, dan sebagainya. Dan banyak BNN, BMKG. Supaya tahu. Jadi sekarang kan saya kok bumerang," ujar Megawati.

Megawati menyoroti MK. MK, kata dia dibentuk pada masa pemerintahannya dengan Jimly Asshiddiqie sebagai ketua pertamanya. Bahkan, Megawati mengaku dirinya yang mencarikan kantor MK.

"Saya Presiden Republik Indonesia sampai saat nyari sendiri gedung untuk melihat MK itu Mahkamah Konstitusi itu berwibawa dalam ring satu itu di Jalan Medan merdeka Barat saya nyari gaji kalau jadi jaga ini supaya tetap berwibawa," tutur Megawati.

"Kalau jadi hakim janganlah terima duit," imbuhnya.

Walau demikian, kata Megawati, MK saat ini justru tak sesuai dengan harapan. Terutama dalam kaitannya saat menangani sengketa Pilpres 2024.

Halaman
x|close