Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memberikan perhatian serius terhadap pembangunan wilayah di kawasan Indonesia Timur, khususnya yang tertinggal dalam hal infrastruktur.
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pemerintah berencana merevitalisasi 45 kawasan transmigrasi, di mana sebagian besar berlokasi di Pulau Papua.
“Ada perhatian khusus untuk pembangunan kewilayahan di wilayah Indonesia bagian timur ini karena melihat masih cukup banyak ketertinggalan di sana-sini, terutama di bidang infrastruktur,” ujarnya dalam konferensi pers usai Upacara Hari Bhakti Transmigrasi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kantongi Bukti Dhena Devanka Selingkuh, Ijonk: Jangan Sok Suci
AHY menjelaskan bahwa tingginya biaya transportasi dan logistik di wilayah Indonesia Timur menjadi tantangan besar yang berdampak pada mahalnya pembangunan infrastruktur. Sebagai contoh, ia baru-baru ini menerima laporan bahwa material pembangunan di Papua Pegunungan sangat mahal, meskipun anggaran yang dialokasikan melalui dana otonomi khusus cukup besar.
Menurut AHY, wilayah tersebut sangat membutuhkan konektivitas dan infrastruktur transportasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Ia menegaskan pentingnya keberpihakan pemerintah untuk memastikan wilayah timur Indonesia dapat merasakan manfaat dari pembangunan dan mengurangi ketimpangan ekonomi yang dapat memicu berbagai masalah sosial.
“Di sinilah keberpihakan kita harus hadir untuk membangun kawasan Indonesia bagian timur agar saudara-saudara kita juga merasakan pertumbuhan ekonomi. Jadi, tidak tertinggal karena ketimpangan sosial maupun ekonomi biasanya menciptakan banyak masalah,” kata AHY.