Perjanjian itu sendiri bertujuan membatasi kemampuan Iran untuk memperkaya uranium, sebuah proses yang dapat menghasilkan material untuk senjata nuklir.
Baca Juga: Dharma Pongrekun Ngaku Ditelepon Teman Donald Trump Usai Raih 10% Suara
Beberapa bulan terakhir, Trump kembali menyoroti Iran, terutama setelah laporan pemerintah AS menyebutkan bahwa Garda Revolusi Iran diduga berencana untuk membunuhnya. Tuduhan ini dibantah keras oleh Teheran.
Menanggapi hal itu, pada Juli lalu, Trump yang saat itu tengah berkampanye sebagai calon presiden dari Partai Republik, mengeluarkan ancaman serius terhadap Iran.
"Jika mereka benar-benar berhasil 'membunuh Presiden Trump', yang selalu menjadi kemungkinan, saya berharap Amerika akan melenyapkan Iran sepenuhnya, menghapusnya dari muka Bumi. Jika itu tidak terjadi, para pemimpin Amerika akan dianggap sebagai pengecut tanpa keberanian!" tulis Trump di media sosial Truth Social pada saat itu.