Kebijakan ini dianggap sebagai upaya untuk menekan impor dan meningkatkan ekspor AS, dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Selain kebijakan perdagangan, Trump juga menyiapkan langkah-langkah ketat dalam bidang imigrasi. Perry mencatat bahwa pekerja asing tanpa izin resmi di AS akan menghadapi deportasi paksa, sebagai bagian dari kebijakan imigrasi ketat Trump.
Baca Juga: Imigran di AS Bersiap Hadapi Ancaman Deportasi Massal yang Dilakukan Donald Trump
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan peluang kerja bagi warga negara AS, khususnya dengan mengurangi dominasi pekerja asing, termasuk dari Meksiko.
"Dia ingin memastikan bahwa lapangan kerja diisi oleh warga Amerika, bukan oleh pekerja asing," jelas Perry.
Perry juga mengingatkan bahwa meskipun surplus perdagangan Indonesia dengan AS tidak terlalu besar, penting bagi Indonesia untuk memahami strategi kebijakan Trump. Indonesia perlu mencari cara untuk menjalin perjanjian dagang langsung dengan AS, bukan hanya melalui mekanisme multilateral seperti WTO atau CEPA.
Menurut Perry, memahami kebijakan ekspor-impor Trump menjadi kunci penting untuk mengantisipasi dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.