Ntvnews.id, Gaza - Lebih dari 45.000 warga Palestina tewas dalam perang di Gaza antara Israel dan militan Hamas, kata pihak kesehatan yang disampaikan Senin, 16 Desember 2024.

Sementara negosiasi gencatan senjata yang sering terhenti tampaknya mulai membuahkan hasil. Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah memperbarui upaya untuk menengahi kesepakatan gencatan senjata dalam beberapa hari terakhir.

Melansir dari AP Selasa, 17 Desember 2024, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan pada hari Senin bahwa dia yakin para negosiator lebih dekat dengan kesepakatan daripada sejak gencatan senjata sebelumnya, jeda selama seminggu pada bulan November 2023 yang mengakibatkan 105 sandera dibebaskan.

"Kami semua memperkirakan bahwa peluang tengah tercipta menyusul kebutuhan Hamas untuk menjadi lebih fleksibel, dan saya sungguh berharap kita dapat maju ke tahap praktis dalam proses ini," kata Katz menjelang sesi tertutup Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan.

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, memuji laporan Amnesti Internasional yang menuduh Israel melakukan genosida di Jalur Gaza, menyebutnya sebagai pesan mendesak untuk menghentikan pertumpahan darah di wilayah tersebut (( (Antara (Anadolu) ))

Israel dan kelompok militan Lebanon Hizbullah, sekutu utama Hamas sepakat untuk melakukan gencatan senjata akhir bulan lalu.

Pejabat kesehatan Palestina mengabarkan jumlah korban tewas di Gaza menjadi 45.028. Mereka mengatakan 106.962 lainnya terluka sejak perang dimulai, dan memperingatkan bahwa jumlah korban sebenarnya lebih tinggi karena ribuan mayat terkubur di bawah reruntuhan atau di area yang tidak dapat diakses oleh petugas medis.

Hitungan kementerian tersebut tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan, tetapi disebutkan lebih dari separuh korban tewas adalah wanita dan anak-anak. Militer Israel mengatakan telah menewaskan lebih dari 17.000 militan, tanpa memberikan bukti.