Setelah operasi, baterai berhasil dikeluarkan dari uretra pria tersebut. Namun, 10 hari kemudian, ia kembali ke rumah sakit akibat pembengkakan pada penisnya, disertai cairan yang keluar dari area tersebut. Dokter kembali melakukan operasi untuk mengatasi kondisi tersebut.
Baca Juga: Dokter Gadungan Ditangkap Gegara Lakukan Praktik Pembesar Penis
"Sayatan dibuat pada kulit penis, dan sejumlah besar cairan keluar," tulis para peneliti.
Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa pria tersebut mengalami nekrosis yang telah menyebar, sesuai kekhawatiran awal dokter. Akibatnya, sebagian uretranya harus diangkat.
"Mengingat kompleksitas cederanya, rekonstruksi uretra penis formal kemungkinan membutuhkan prosedur tiga tahap," ungkap para peneliti. Prosedur tersebut melibatkan cangkok selaput lendir yang rumit dan dapat memakan waktu hingga enam bulan.
Akhirnya, dokter memutuskan untuk tidak melanjutkan rekonstruksi penis lebih lanjut pada pasien tersebut.