Kembali ke NKRI, Eks Jamaah Islamiyah Serahkan Senpi, Granat hingga Bahan Peledak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Des 2024, 17:21
Moh. Rizky
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Anggota Densus 88 Polri saat mengamankan teroris. (Antara) Anggota Densus 88 Polri saat mengamankan teroris. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah dibubarkan. Hal itu selanjutnya diikuti deklarasi mantan JI untuk setia dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain itu, mereka juga telah menyerahkan alat bahan dan senjata (albas) dan perlengkapan lain terkait dengan asykarinya alias kemiliterannya.

Menurut Kepala Densus (Kadensus) 88/Antiteror Polri Irjen Sentot Prasetyo, logisik kemiliteran eks JI yang telah diserahkan, antara lain 6 pucuk senjata api (senpi), 2 magasin, 1 granat, 40kg bahan peledak, 942 butir peluru, 11 senjata tajam, 8 pistol airsoftgun dan 12 detonator.

"Mereka (eks JI) dengan tulus menyerahkan albas atau logistik dan perlengkapan yang selama ini mereka simpan, termasuk senjata dan bahan-bahan lainnya," ujar Sentot, dalam keterangannya, Senin, 23 Desember 2024.

Kadensus menilai, apa yang dilakukan mantan JI itu, dipandang sebagai sebuah komitmen penuh keseriusan mereka untuk kembali ke NKRI.

"Di luar sana mungkin masih banyak pihak-pihak yang meragukan keputusan JI untuk benar-benar kembali ke pangkuan NKRI. Ini wajar mengingat karena masa lalu mereka penuh dengan aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan," papar dia.

Ia pun menjelaskan, awalnya JI didirikan tahun 1993 di Indonesia oleh belasan tokohnya. Di antaranya; Abdullah Sungkar, Abu Bakar Baasyir dan Thoriquddin alias Abu Rusydan.

Saat ini, Abdullah Sungkar telah meninggal dunia, Abu Bakar Baasyir sudah bebas, sementara Abu Rusydan masih dalam penahanan pidana kasus teror keduanya, divonis 6 tahun dan baru menjalani separuh hukuman.

JI mulanya didirikan dengan semangat mendirikan negara Islam di kawasan Asia Tenggara. JI, kata Sentot, kemudian mencuri perhatian besar setelah bertanggungjawab atas aksi Bom Bali I di tahun 2022 di mana menimbulkan lebih dari 200 orang korban tewas.

Halaman
x|close