Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melaporkan adanya peningkatan volume kendaraan di jalur utama wilayah Jabodetabek khususnya pada jalur menuju Puncak Bogor pada H+1 periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Adapun berdasarkan data pemantauan ATCS BPTJ pada 26 Desember 2024, ruas Jalan Raya Puncak atau Gadog tercatat 14.524 kendaraan masuk Jabodetabek dengan peningkatan harian sebesar 10,2 persen.
Kemudiaan sebanyak 13.769 kendaraan keluar Jabodetabek dengan peningkatan tahunan mencapai 18,5 persen.
Selain itu, arus lalu lintas di ruas Jalan Raya Puncak juga mengalami peningkatan. Tercatat 16.879 kendaraan masuk Jabodetabek, naik 16,7 persen dibanding hari sebelumnya.
Sementara kendaraan yang keluar Jabodetabek di lokasi ini mencapai 15.999, meningkat 19,4 persen secara harian.
Baca juga: 10 Tips Menjaga Kesehatan Selama Liburan Tahun Baru agar Tetap Fit dan Bugar
Baca juga: 1.418 Personel Dikerahkan untuk Pengamanan Natal Nasional di GBK
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Budi Rahardjo mengatakan, angka-angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan libur panjang Nataru untuk berwisata.
"Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mematuhi aturan lalu lintas, dan mengatur waktu perjalanan guna menghindari kemacetan," sebut Budi dalam keterangannya, Sabtu 28 Desember 2024.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Perhubungan, terdapat potensi terjadinya puncak arus keberangkatan jelang tahun baru pada 1 Januari 2025.
Untuk itu, seluruh jajaran yang terlibat pada penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025 masih terus mewaspadai perkembangan yang terjadi di lapangan.
Terlebih menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terdapat potensi cuaca buruk selama masa penyelenggaraan Nataru 2024/2025.