Ntvnews.id, Berlin - Jumlah korban jiwa akibat kecelakaan penerbangan sipil global meningkat drastis pada tahun 2024, dengan 334 orang kehilangan nyawa, menurut laporan media Jerman pada Senin, 6 Januari 2025. Data awal ini dirilis oleh Asosiasi Penerbangan Jerman (Bundesverband der Deutschen Luftverkehrswirtschaft atau BDL).
Korban yang tercatat meliputi penumpang, awak pesawat, dan tujuh orang di darat. Angka tersebut menunjukkan peningkatan lebih dari empat kali lipat dibandingkan dengan 80 kematian yang terjadi pada tahun 2023.
Baca juga: Jepang Bantu Ungkap Penyebab Jatuhnya Pesawat Jeju Air
Data yang dirilis mencakup kecelakaan yang melibatkan pesawat dengan kapasitas minimal 14 penumpang. Namun, insiden yang melibatkan pesawat kecil dan pesawat militer tidak termasuk dalam laporan ini.
Meskipun ada lonjakan angka kecelakaan sejak rekor terendah pada 2017, BDL menekankan bahwa keselamatan penerbangan terus mencatat kemajuan signifikan selama beberapa dekade terakhir.
"Penerbangan pada tahun lalu sekitar 53 kali lebih aman dibandingkan dengan era 1970-an," ujar Direktur Pelaksana BDL, Joachim Lang.
Kecelakaan udara paling mematikan tahun 2024 terjadi pada 29 Desember. Insiden ini melibatkan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Korea Selatan, Jeju Air, yang mengalami kecelakaan saat proses pendaratan.