Ntvnews.id, Bangkok - Seorang turis tewas secara tragis setelah diserang sekawanan tawon agresif saat sedang berlibur bersama keluarganya di sebuah cagar alam burung.
Dilansir dari The Sun, Selasa,18 Februari 2025, Sandeep Purohit (44) mengalami insiden mengenaskan setelah menjadi sasaran puluhan tawon berbahaya. Serangan itu menyebabkan dirinya terjatuh hingga kepalanya terbentur ke tanah.
Pada Sabtu, 15 Februari 2025 pagi, Sandeep mengunjungi Suaka Burung Karnala bersama istri dan putranya. Saat berada di lokasi, ia secara tidak sengaja mendekati sarang tawon yang mematikan, yang kemudian menyerangnya.
Selain Sandeep, tujuh turis lain yang juga berada di kawasan wisata populer tersebut turut menjadi korban serangan serangga beracun itu. Istri dan anaknya termasuk di antara mereka yang mengalami sengatan menyakitkan.
Baca Juga: Mayat Pria Ditemukan di Hutan Raden Soerdjo, Sudah Dikerubungi Tawon
Petugas setempat menerima panggilan darurat dari area Benteng Karnala—lokasi suaka burung tersebut—dan segera menuju ke tempat kejadian.
"Sekitar pukul 11 pagi, kami mendapat laporan bahwa telah terjadi serangan tawon yang mengakibatkan beberapa orang terluka," ujar seorang staf di lokasi kejadian.
"Butuh sekitar 45 menit bagi tim penyelamat untuk mencapai lokasi. Kami menemukan banyak korban dengan luka akibat sengatan tawon, serta seorang pria yang tergeletak dalam keadaan tidak sadarkan diri," tambahnya.
Saat tim penyelamat tiba, sekitar 10 orang terlihat meringkuk di tanah sementara tawon-tawon masih beterbangan di atas mereka. Seluruh korban berhasil dievakuasi dari area berbahaya, kecuali Sandeep, yang ditemukan dalam kondisi tengkurap di tanah.
Baca Juga: Kronologi Warga Banyuwangi Tewas Diserang Tawon Vespa
Diketahui, Sandeep tersandung dan jatuh saat mencoba menghindari serangan tawon, yang menyebabkan cedera serius di kepalanya. Upaya penyelamatan tidak berhasil, dan ia dinyatakan meninggal dunia setelah tiba di Rumah Sakit Kecamatan Panvel bersama korban sengatan lainnya.
Penyebab resmi kematiannya masih belum dikonfirmasi, tetapi pihak berwenang menduga Sandeep mengalami reaksi alergi yang berujung pada serangan jantung.
Dr. Ashok Gite, pengawas Rumah Sakit Kecamatan Panvel, menjelaskan bahwa kepastian penyebab kematian baru bisa dipastikan setelah pemeriksaan histopatologi. Sampel darahnya akan dikirim ke Rumah Sakit Sion untuk analisis lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan.