Duh! Amarah Korut Tersundut Lagi oleh AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Mar 2025, 08:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Bendera Korea Utara (korut) Bendera Korea Utara (korut) (Istimewa)

Ntvnews.id, Pyongyang - Korea Utara (Korut) mengutuk keras kedatangan kapal induk Amerika Serikat (AS) di pelabuhan Busan, Korea Selatan (Korsel), dengan menyebutnya sebagai "provokasi politik dan militer."

Dilansir dari KCNA, Rabu, 5 Maret 2025, kecaman ini disampaikan oleh Kim Yo Jong, adik pemimpin Korut Kim Jong Un.

"Segera setelah pemerintahan barunya terbentuk tahun ini, AS telah meningkatkan provokasi politik dan militer terhadap DPRK, 'melanjutkan' kebijakan permusuhan dari pemerintahan sebelumnya," ujar Kim Yo Jong dalam pernyataannya.

DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Kapal induk AS, USS Carl Vinson, tiba di Busan pada Minggu, 2 Maret 2025 dalam rangka kunjungan yang telah dijadwalkan.

BAca Juga: Terkuak! Banyak Warga Korut yang Lakukan Kerja Paksa di Kapal-kapal China

Menurut pernyataan Angkatan Laut AS, "Kunjungan ke Busan merupakan contoh komitmen AS terhadap kawasan, yang semakin mempererat hubungan dengan pemimpin ROK (Republik Korea — nama resmi Korsel) dan masyarakat setempat."

Kerja sama militer antara Seoul dan Washington kerap mendapat kecaman dari Pyongyang, yang menganggapnya sebagai persiapan untuk invasi. Sebagai respons, Korut sering kali melakukan uji coba rudal.

Kim Yo Jong menegaskan bahwa "Langkah keji AS dalam menghadapi DPRK semakin meningkat pada Maret ini, dengan kehadiran Carl Vinson di Semenanjung Korea."

Menanggapi pernyataan tersebut, Kementerian Pertahanan Korsel menyebutnya "tidak lebih dari sebuah alasan untuk membenarkan pengembangan rudal nuklir dan menciptakan dalih bagi provokasi."

Baca Juga: Korut Olok-olok Upaya Darurat Militer Korsel yang Gagal, Seperti Apa?

Kementerian itu juga menegaskan bahwa "Ambisi nuklir Korea Utara tidak akan pernah bisa ditoleransi, dan satu-satunya jalan bagi kelangsungan hidup mereka adalah dengan meninggalkan obsesi dan ilusi mereka mengenai senjata nuklir."

Di akhir pernyataannya, Kim Yo Jong mengancam akan "memperbarui rekor" dalam uji coba rudal berkemampuan nuklir serta teknologi terkait lainnya.

"Jika AS terus memperbarui rekornya dalam unjuk kekuatan militer anti-DPRK, maka DPRK tentu saja akan terdorong untuk memperbarui rekornya dalam melakukan pencegahan strategis," tegasnya.

Kim Yo Jong juga menuduh AS dan sekutunya sebagai "akar penyebab meningkatnya ketegangan" di kawasan, serta menegaskan bahwa Korut "mengutuk keras tindakan sembrono dan unjuk kekuatan yang dilakukan Washington."

x|close