Ntvnews.id, Makassar - Kabar duka datang dari dunia dakwah Indonesia. Ustadz Yahya Waloni, seorang pendakwah yang dikenal lantang dalam menyuarakan keyakinannya, wafat pada Jumat, 10 Zulhijjah, bertepatan dengan hari Idul Adha 1446 Hijriah.
Ustadz Yahya Waloni meninggal dunia saat sedang menyampaikan khotbah salat Jumat di Masjid Darul Falah, Kompleks Perumahan Minasa, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 6 Juni 2025.
Peristiwa mengejutkan itu terjadi sekitar pukul 12.30 WITA, ketika almarhum tiba-tiba jatuh terduduk di atas mimbar pada saat menyampaikan khutbah kedua.
View this post on Instagram
Ustadz Abdul Somad (UAS) menyampaikan langsung kabar wafatnya sang sahabat melalui unggahan di akun Instagram resminya. Dalam unggahan penuh haru itu, UAS mengenang sosok Ustaz Yahya sebagai pribadi yang pernah menjalani hidup mapan, namun memilih jalan dakwah usai mendapat hidayah Islam.
“Beliau sudah hidup mapan. Jadi rektor. Gaji besar. Duit banyak. Dapat hidayah. Masuk Islam. Keliling berdakwah. Nyetir sendiri,” tulis UAS dikutip dari akun Instagramnya.
UAS kemudian membagikan kisah perjuangan Ustadz Yahya yang menunjukkan kesederhanaannya di tengah keterbatasan. Suatu ketika, saat berdakwah ke Jambi, mobil yang ia kendarai rusak berat karena tak pernah diservis. Bahkan, kendaraan tersebut ternyata belum lunas cicilannya.
“Mau diganti tim UAS Jambi mobil baru. Ternyata mobil yang rusak itu belum lunas. Ditawarkan tim tinggal di apartemen. Beliau tidak mau. Ternyata rumahnya masih ngontrak,” lanjut UAS.
Meski hidup dalam keterbatasan, UAS menilai bahwa Ustaz Yahya adalah sosok yang melihat dunia ini hanya sebagai sesuatu yang fana.
“Beliau melihat dunia ini setengah sayap nyamuk,” tulis UAS, mengutip perumpamaan dalam Islam tentang betapa rendahnya nilai dunia dibandingkan akhirat.
UAS juga mengenang keberanian Ustadz Yahya yang tak pernah ragu membela kebenaran. Ketika UAS sendiri menghadapi berbagai tekanan seperti persekusi dan laporan hukum, Ustaz Yahya berdiri paling depan membelanya.
“Saat saya dibully, dipersekusi, dilaporkan, dst. Beliau lantang membela saya. Beliau hanya takut pada Allah,” kenangnya.
Wafatnya Ustadz Yahya Waloni dinilai UAS sebagai bentuk kemuliaan dari Allah SWT. Ia wafat dalam keadaan mulia—di hari Jumat, hari terbaik dalam Islam, di bulan Zulhijjah yang penuh keutamaan, dan dalam peran mulia sebagai khatib Jumat.
“Hari ini Allah buktikan batinnya. Beliau wafat hari Jumat. Khatib Jumat. Hari mulia, 10 Zulhijjah, bulan mulia. Allah beri beliau kemuliaan. Selamat jalan Ustaz Yahya Waloni,” pungkas UAS.
UAS pun menutup unggahannya dengan doa untuk almarhum, "Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah Ustaz Yahya Waloni dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya."
View this post on Instagram