Duh! Senjata Buatan BUMN Pindad Diselundupkan buat KKB Papua

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Mar 2025, 09:15
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Kepolisian mengungkap senjata buatan Pindad yang diselundupkan untuk KKB Papua. Kepolisian mengungkap senjata buatan Pindad yang diselundupkan untuk KKB Papua.

Ntvnews.id, Jakarta - Polda Papua menggagalkan penyelundupan senjata api (senpi) yang diduga akan dikirimkan kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Senjata yang disita petugas merupakan produksi PT Pindad.

Pengungkapan ini dilakukan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama Polda Papua, Rabu, 6 Maret 2025, di Kilometer 76, Kabupaten Keerom, Papua.

Dalam operasi tersebut, polisi menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam jaringan penyelundupan senjata. Salah satunya pelaku merupakan mantan anggota TNI, bernama Yuni Enumbi.

Kapolda Papua Irjen Petrus Patrige Rudolf Renwarin menjelaskan, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti dalam operasi itu. Termasuk sejumlah senjata api dan amunisi dalam jumlah besar. Barang-barang tersebut antara lain 2 pucuk senjata api laras panjang (belum terangkai), 4 pucuk pistol G2 Pindad, 632 butir amunisi kaliber 5,56 mm, dan 250 butir amunisi 9 mm.

Kemudian, 1 pucuk senapan angin (belum terangkai), beserta 1 paket laser senter + mounting, 1 teleskop + peredam, 1 popor kayu warna coklat, dan 1 laras serta tabung senapan angin.

Ada pula 1 unit air compressor bertuliskan United Waran Biru (tempat penyimpanan senjata), 1 unit handphone Vivo Y19S, 1 buah pompa, 1 tas angin, 1 kunci T, dan 1 paket gurinda portabel.

Lalu, sejumlah tas, termasuk tas senapan angin dan tas selempang berisi identitas diri, serta kartu ATM, dan uang tunai Rp 369,6 juta.

Menurut pelaku, senjata dibeli dengan harga Rp 1,3 miliar dari luar Papua dan akan diserahkan kepada KKB di Puncak Jaya. Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama Polda Papua masih menyelidiki asal senjata api dan amunisi buatan Pindad yang diduga akan disalurkan kepada KKB di Puncak Jaya.

Menurut Kapolda Papua, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan asal senjata tersebut dengan memeriksanya di laboratorium forensik (labfor).

"Untuk mengecek kepastiannya, tentu kita akan ke laboratorium forensik untuk mengecek kepastiannya dan akan disesuaikan dengan hasil Labfor," ujar Petrus.

Bukan baru kali ini terjadi Kasus dugaan penyelundupan senjata api Pindad ke Papua bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada 2023, senjata yang diduga buatan Pindad pernah digunakan KKB saat menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Merhtens. Pada 2021, kasus serupa terungkap usai aparat dan KKB terlibat kontak senjata.

x|close