Kemendikdasmen Rilis Rapor Pendidikan 2022-2024: Capaian Literasi dan Numerasi Meningkat, Ketimpangan Masih Jadi PR

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Mar 2025, 17:27
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti. (Ntvnews/Tasya)

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam rangka menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi semua, serta mendorong refleksi, perbaikan mutu dan transformasi sistem pendidikan di Indonesia, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI melalui Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) melakukan Rilis Rapor Pendidikan 2022-2024.

Sebagai informasi, Rapor Pendidikan merupakan bagian dari platform Rumah Pendidikan, yang sejalan dengan komitmen untuk meningkatkan kualitas mutu pembelajaran di Indonesia.

Rapor Pendidikan adalah platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan. Data diambil dari Asesmen Nasional yang menilai AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), Survey Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Dalam data 2022-2024 yang dipaparkan Plt. Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen RI, Toni Toharudin, Rapor Pendidikan menunjukkan proporsi murid yang mencapai kompetensi minimun dalam Literasi dan Numerasi pada Asesmen Nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Proporsi murid SD/MI/Sederajat yang mencapai kompetensi minimun literasi di tahun 2024 mencapai 71,76 persen, murid SMP/MTs/Sederajat sebanyak 70,34 persen, murid SMA/MA/Sederajat sebanyak 64,83 persen dan SMK/MAK sebanyak 66,03 persen.

Sementara proporsi murid SD/MI/Sederajat yang mencapai kompetensi minimun numerasi di tahun 2024 sebanyak 69,51 persen, murid SMP/MTs/Sederajat sebanyak 68,1 persen, murid SMA/MA/Sederajat sebanyak 63,71 persen dan SMK/MAK sebanyak 64,02 persen.

"Kategori Baik dalam Rapor Pendidikan untuk Literasi dan Numerasi apabila proporsi murid yang mencapai kompetensi minimun dalam Literasi dan Numerasi lebih dari 70 persen," ujar Toni dalam Taklimat Media Rapor Pendidikan 2025 yang digelar di Kantor Kemdikdasmen, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

Meski begitu, Toni mengatakan bahwa peningkatan ini belum merata di seluruh kabupaten kota Indonesia, terlihat dari proporsi murid yang mencapai kompetensi minimum Literasi Numerasi masih sangat beragam antara kabupaten kota.

"Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya minimnya akses, keterbatasan dan ketidakmerataan pendidik yang berkualitas di wilayah-wilayah timur," jelas Toni.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, masih terdapat cukup banyak kabupaten kota di Indonesia yang rata-rata capaian Literasi dan Numerasinya di bawah rata-rata nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti mengatakan bahwa diharapkan dengan Rapor Pendidikan ini, Indonesia dapat memiliki pendidikan bermutu dan semoga bisa menjadi masukan atau bahan evaluasi untuk kita melakukan perbaikan pada masa yang akan datang.

"Diharapkan bisa menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah dalam rangka menjadi standar penilaian minimal yang memang menjadi bagian dari rencana strategis bagi pengembangan pendidikan secara nasional," ujar Abdul Mu'ti.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR dari Fraksi Gerindra, Himmatul Aliyah juga mengapresiasi adanya taklimat tersebut. Ia mengatakan, Rapor Pendidikan tentunya sangat bermanfaat bagi siswa dan sekolah.

"Namun, baru 51,4 persen Pemda yang memanfaatkan. Tentunya ini jadi PR bagi Kemdikdasmen bagaimana meningkatkan. Mudah-mudahan nanti dengan kementerian yang baru akan lebih dahsyat meningkat ke arah yang lebih baik," katanya.

Ia juga menambahkan perlunya standar nasional pendidikan seperti SNI (Standar Nasional Indonesia).

"Standar nasional pendidikan tak hanya kualitas pembelajaran, tapi juga sarana, prasarana dan infrastrukturnya harus ada standar seperti SNI," tutupnya.

x|close