KAI Prediksi Puncak Arus Mudik 28 Maret, Kebijakan WFA Sebabkan Lonjakan Mudik Lebih Awal

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Mar 2025, 14:40
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Suasana pemudik yang hendak melakukan boarding pada H-7 Hari Raya Idul Fitri 2025 di Stasiun Gambir. Suasana pemudik yang hendak melakukan boarding pada H-7 Hari Raya Idul Fitri 2025 di Stasiun Gambir. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, mengungkapkan bahwa puncak arus mudik Lebaran 2025 diprediksi terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025.

Namun, penerapan kebijakan bekerja dari mana saja (work from anywhere/WFA) bagi pegawai instansi pemerintah serta beberapa perusahaan, menyebabkan lonjakan perjalanan mudik lebih awal. Bahkan, peningkatan pergerakan pemudik sudah mulai terlihat sejak 10 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri. 

“Perkiraan puncak arus mudik itu tanggal 28 dan 29 Maret,” kata Didiek saat ditemui di Stasiun Gambir Jakarta, Senin, 24 Maret 2025. 

“Artinya apa? Bahwa pengaruh daripada kebijakan pemerintah, work from anywhere itu juga terasa. Sehingga sudah ada penyebaran-penyebaran mulai dari Jumat, 21 Maret 2025 sampai Senin dan Selasa (23-24 Maret 2025), sehingga penyebarannya terasa,” ujar dia menambahkan.   

Baca juga: Dilarang Melintas saat Arus Mudik, Sopir Truk: Bisa jadi Begal!

Melalui Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 2 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 5 Maret 2025, pemerintah mengizinkan aparatur sipil negara (ASN) untuk bekerja dari mana saja mulai Senin, 24 Maret hingga Kamis, 27 Maret 2025.  

"Memperhatikan antisipasi lonjakan pergerakan masyarakat dalam rangka libur nasional dan cuti bersama Hari Suci Nyepi 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, pimpinan instansi pemerintah dapat melakukan penyesuaian pelaksanaan tugas kedinasan Pegawai ASN di lingkungan instansinya melalui kombinasi fleksibilitas dalam pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (work from office/WFO) dan pelaksanaan tugas kedinasan dari rumah (work from home/WFH) dan/atau lokasi lain yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah (work from anywhere/WFA)," jelas Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini pada SE tersebut.  

Baca juga: Waspada Macet! Lonjakan Pemudik di Pelabuhan Merak Naik 86% Dibanding Tahun Lalu

Di sisi lain, Rani, seorang penumpang kereta api yang akan mudik ke Semarang, Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa kebijakan WFA memberinya fleksibilitas untuk tetap bekerja meskipun sudah berada di kampung halaman. 

“Biasanya saya mudik ke kampung itu mepet Lebaran, H-2, pernah juga H-1. Tapi alhamdulillah karena ada work from home atau work from anywhere ini saya bisa pulang lebih awal, ya,” kata Rani yang merupakan pegawai di salah satu instansi pemerintahan. 

Ghea, seorang profesional di industri kreatif, mendukung kebijakan pemerintah yang menerapkan sistem kerja fleksibel selama periode mudik Lebaran. 

“Ini bagus, ya. Selain bisa pulang lebih awal dan lebih lama di rumah (kampung halaman), kita juga bisa dapat tiket yang lebih murah,” ujar Ghea.

(Sumber: Antara) 

TERKINI

Stafnya Tewas Ditembak Tank, PBB Salahkan Israel

Luar Negeri Rabu, 26 Mar 2025 | 09:20 WIB

Keren! Tiga Pemuda Kejar Penjambret Sampai Ketangkap

Viral Rabu, 26 Mar 2025 | 09:10 WIB

Jepang Salah Vonis Terpidana Mati, Kok Bisa?

Luar Negeri Rabu, 26 Mar 2025 | 08:30 WIB

Kata Puan soal Ramai Surpres Revisi UU Polri

Nasional Rabu, 26 Mar 2025 | 08:09 WIB

Ini Penyebab Demo Besar di Turki

Luar Negeri Rabu, 26 Mar 2025 | 08:04 WIB

Geger Pria Cabuli Turis di Hotel Kapsul

Viral Rabu, 26 Mar 2025 | 07:55 WIB

DPR Tegaskan RKUHAP Dibahas Sesuai Mekanisme yang Berlaku

Nasional Rabu, 26 Mar 2025 | 07:50 WIB
Load More
x|close