Bareskrim Bongkar Kasus SMS Palsu dari Bank, 2 Warga China Ditangkap

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Mar 2025, 15:56
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Konferensi pers Bareskrim Polri. (NTVNews.id) Konferensi pers Bareskrim Polri. (NTVNews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Bareskrim Polri membongkar kasus akses ilegal dengan menyebarkan SMS palsu ke para nasabah bank, menggunakan fake base transceiver station (BTS). Dua pelakunya merupakan dua warga negara (WN) China ditangkap kala membawa fake BTS tersebut.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada membeberkan, pihaknya mulai melakukan pemantauan pada 13 Maret 2025. Bareskrim dalam kasus ini bekerja sama dengan Direktorat Pengendalian Infrastruktur Digital Kemenkomdigi.

"Dan hasil kegiatan tersebut ditemukan adanya fakta bahwa ada penyebaran SMS palsu yang mengatasnamakan bank melalui penggunaan perangkat telekomunikasi yang ilegal," ujar Wahyu di Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin, 24 Maret 2025.

Kemudian, WN China inisial XY ditangkap di sekitar SCBD, Jaksel, pada 18 Maret, kala mengemudikan Toyota Avanza Veloz warna hitam dengan nomor polisi B-2146-UYT. Dia menyebut mobil XY dilengkapi dengan perangkat elektronik fake BTS.

"Kemudian tim terus bekerja dan melakukan penyelidikan di lapangan, selanjutnya 20 Maret 2025 tim kembali melakukan penangkapan terhadap tersangka warga negara China inisial YXC saat sedang mengemudikan Toyota Avanza putih," tuturnya.

"Yang dilengkapi dengan perangkat elektronik fake BTS di Jalan Tulodong Atas," sambung Wahyu.

Adapun pengungkapan kasus ini berawal dari pengaduan nasabah salah satu bank swasta. Kerugiannya mencapai Rp 289 juta.

"Pengungkapan yang kita lakukan ini berasal dari pengaduan nasabah salah satu bank swasta. Yang menerima SMS bermuatan phishing," kata dia.

SMS tersebut disebar dan diterima oleh sekitar 259 nasabah. Dari jumlah itu, 8 orang terpancing hingga melakukan transaksi.

"SMS tersebut diterima oleh 259 orang nasabah, dan 8 di antaranya melakukan transaksi melalui link yang disiapkan oleh para pelaku ini," tandas Wahyu.

x|close