Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan bahwa bagi siapa saja yang ingin mengadu nasib di Jakarta harus memiliki kemampuan.
Selain itu, kata Pramono, Jakarta menjadi kota yang terbuka bagi siapa saja untuk dijadikan tempat merantau dan Pemprov DKI tidak akan melakukan operasi Yustisi seperti yang pernah dilakukan dulu.
"Kalau ada warga yang kemudian pengen ikut saudara-saudara sekalian ke Jakarta, secara prinsif Jakarta terbuka bagi siapapun dan kami tidak akan melakukan operasi Yustisi seperti dulu," kata Pramono di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Maret 2025.
"Tetapi, bagi siapapun yang ingin mengadu nasib di Jakarta, yang pertama dia harus punya kemampuan untuk mengadu nasib di Jakarta," tambah Pramono.
Pramono Anung (Ntvnews.id/ Adiansyah)
Pramono Anung lantas mengatakan, bahwa hidup di Jakarta tentu berbeda dengan di daerah. Oleh sebab itu, kemampuan untuk mengadu nasib di Ibu Kota harus dimiliki.
"Karena hidup di Jakarta beda dengan di daerah-daerah," ucapnya.
Kemudian, bagi para pendatang baru yang mungkin mencoba mengadu nasib di Jakarta pasca lebaran 2025 nanti, harus punya identitas jelas. Ia juga mengatakan akan menggandeng Disdukcapil untuk melakukan pendataan.
"Dan untuk itu siapapun yang akan kerja di Jakarta maka identitas kependudukannya harus jelas. Maka kami, Dukcapil akan, siapapun nanti yang ke Jakarta akan bekerja di Jakarta, Dukcapil secara administrasi akan mendata yang bersangkutan," pungkas Pramono Anung.