Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan Terparah di Korea Selatan Bertambah Jadi 26 Orang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Mar 2025, 16:58
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sebuah helikopter melakukan penyemprotan air di lokasi kebakaran hutan di Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan. Sebuah helikopter melakukan penyemprotan air di lokasi kebakaran hutan di Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Petugas pemadam kebakaran yang dibantu helikopter terus berupaya keras mengatasi kebakaran hutan terparah dalam sejarah Korea Selatan yang melanda Provinsi Gyeongsang Utara.

Hingga Kamis, kebakaran ini telah merenggut 26 nyawa, sementara 30 orang lainnya mengalami luka-luka.

Sejak Jumat lalu, 21 Maret 2025, kobaran api telah melahap sekitar 36.000 hektare lahan hutan di wilayah tersebut, menurut data resmi pemerintah.

Luas area yang terdampak kali ini lebih besar sekitar 13.000 hektare dibandingkan kebakaran besar di pesisir timur pada tahun 2000, yang saat itu dianggap sebagai bencana kebakaran hutan terburuk di Korea Selatan dengan total kerusakan mencapai 23.794 hektare.

Akibat kebakaran ini, sekitar 37.000 orang terpaksa mengungsi, termasuk 29.911 warga di daerah Uiseong dan Andong, Provinsi Gyeongsang Utara. 

Baca juga: Ini Penyebab Jalan di Korea Selatan Amblas sampai Jadi Lubang Besar dan Tewaskan 1 Orang

Di hari yang sama, Presiden Sementara Han Duck-soo menginstruksikan Menteri Dalam Negeri Sementara Ko Ki-dong untuk tetap berada di Provinsi Gyeongsang Utara guna memimpin upaya bantuan bagi para korban hingga situasi terkendali. 

"Sangat mengkhawatirkan bahwa banyak korban adalah lansia, termasuk pasien di rumah sakit perawatan," ujar Han.

"Tolong pastikan kesehatan dan keselamatan para korban secara langsung di lapangan, serta aktifkan sistem dukungan yang efisien agar petugas pemadam kebakaran dan relawan tidak kelelahan," tambahnya.

Otoritas di Provinsi Gyeongsang Utara terus berusaha mengendalikan dan mencegah meluasnya kebakaran hutan yang terjadi.

Petugas kehutanan mulai mengerahkan helikopter, mobil pemadam kebakaran, serta tim pemadam sejak pukul 06.30 pagi untuk memadamkan api yang pertama kali muncul di Kabupaten Uiseong, sekitar 180 kilometer tenggara Seoul, pada Sabtu lalu. Kebakaran ini dengan cepat meluas akibat hembusan angin kencang. 

Baca juga: Korban Tewas Kebakaran Hutan di Korea Selatan Jadi 18 Orang, KBRI Seoul Imbau WNI Waspada

Badan meteorologi memprediksi wilayah tersebut akan diguyur hujan sekitar 5 mm, yang diharapkan dapat membantu mempercepat proses pemadaman api.

Musibah kebakaran ini telah menelan korban jiwa sebanyak 21 orang, termasuk empat orang di Andong—kota yang menjadi lokasi Desa Rakyat Hahoe, Situs Warisan Dunia UNESCO—serta delapan korban lainnya di Kabupaten Yeongdeok.

Api di sekitar Desa Hahoe dan Akademi Konfusianisme Byeongsan Seowon, yang juga masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO di Andong, mulai mereda pada malam hari.

Seorang pejabat kehutanan menyampaikan bahwa helikopter pemadam telah disiapkan untuk dikerahkan ke lokasi yang terdampak. Namun, kondisi cuaca pada pagi hari diperkirakan dapat menghambat penerbangan helikopter. 

Baca juga:
Update! Korban Tewas Kebakaran Hutan di Korea Selatan Jadi 24 Orang

Di Andong, pasokan air bersih mengalami gangguan selama dua hari berturut-turut, sehingga pemerintah setempat harus menyalurkan air kemasan serta bantuan darurat bagi warga yang terdampak.

Sekitar 2.500 rumah mengalami pemadaman listrik, dan hingga kini petugas masih berupaya mengembalikan pasokan listrik ke 177 rumah yang masih belum mendapatkan aliran listrik.

Sementara itu, Kabupaten Yeongdeok juga mengalami gangguan pasokan air dan listrik setelah kebakaran menghancurkan sebuah pabrik pemurnian air, memutus jaringan listrik ke pabrik lainnya, serta menyebabkan gardu listrik tidak dapat berfungsi.

Selain itu, layanan komunikasi di wilayah ini juga sempat mengalami gangguan pada malam hari sebelum akhirnya kembali normal pada Kamis pagi.

Secara keseluruhan, lebih dari 33.000 warga telah dievakuasi, dengan sekitar 15.400 orang masih belum bisa kembali ke rumah mereka. Sementara itu, sebanyak 2.448 rumah dilaporkan mengalami kerusakan akibat kebakaran hutan ini.

(Sumber: Antara) 

x|close