Para tentara Korea Utara yang membawa peralatan konstruksi, beberapa di antaranya bersenjata, segera kembali ke wilayah mereka setelah militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan dan mengeluarkan siaran peringatan, menurut pernyataan dari kantor tersebut. Kantor tersebut menyatakan bahwa tidak ada aktivitas mencurigakan lain yang dilakukan oleh Korea Utara.
Militer Korea Selatan menyimpulkan bahwa tentara Korea Utara nampaknya tidak sengaja melintasi perbatasan karena lokasi tersebut merupakan kawasan hutan dan garis demarkasi militer (MDL) tidak jelas terlihat di sana, kata juru bicara Kepala Staf Gabungan Lee Sung Joon kepada wartawan.
Baca Juga: Tantowi Yahya Bongkar 3 Fakta Unik Soal Bisnis Pernikahan di Korea Selatan
Lee tidak memberikan detail lebih lanjut. Namun, laporan media Korea Selatan menyebutkan bahwa sekitar 20-30 tentara Korea Utara telah masuk ke wilayah Korea Selatan sekitar 50 meter setelah tersesat. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa sebagian besar tentara Korea Utara membawa peralatan konstruksi.
DMZ, dengan panjang 248 kilometer dan lebar 4 kilometer, merupakan perbatasan yang paling padat senjata di dunia. Diperkirakan ada sekitar 2 juta ranjau yang tersebar di dalam dan sekitar perbatasan, yang juga dilindungi oleh pagar kawat berduri, perangkap tank, dan pasukan tempur di kedua sisi.
Semua ini merupakan warisan dari Perang Korea tahun 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Pada hari Minggu, Korea Selatan melanjutkan siaran pesan anti-Pyongyang melalui pengeras suara di perbatasannya sebagai respons terhadap peluncuran balon oleh Korea Utara yang membawa kotoran dan sampah baru-baru ini.