Ntvnews.id, Jakarta - Kasus dugaan pemerkosaan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung makin mengundang perhatian publik setelah muncul fakta baru yang mengerikan.
Dalam penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP), polisi disebut menemukan dua kantong plastik kresek berisi barang bukti yang mengindikasikan adanya tindakan kriminal yang telah direncanakan dengan matang.
Baca Juga: Dokter Residen Unpad yang Perkosa Keluarga Pasien Sempat Mau Bunuh Diri
Informasi tersebut pertama kali disebarluaskan melalui unggahan Instagram Story oleh Dokter Mirza Mangku Anom, seorang dokter sekaligus influencer medis.
"Betul kronologi seperti itu. Bahkan polisi menemukan 2 kresek di tempat kejadian yang dimana 1 kreseknya ada obat bius dan ada kondom yang ada isi (sperma) dan 1 kresek tidak ada kondom melainkan obat bius," demikian bunyi pesan DM tersebut yang dibagikan pada Rabu, 9 April 2025.
Unggahan Instagram Story oleh Dokter Mirza Mangku Anom, seorang dokter sekaligus influencer medis. (Instagram)
Yang lebih mengejutkan, pesan tersebut menyebut bahwa satu dari dua kantong kresek itu seolah sudah berada cukup lama di lokasi, tepatnya di lantai 7 rumah sakit, dan menimbulkan dugaan adanya korban lain yang belum terungkap.
"Polisi menerangkan bahwa sepertinya ada korban lain karna 1 kresek ini tidak ada kondom sama sekali dan sepertinya sudah lama disimpan dilantai 7 itu," lanjut isi DM tersebut.
Terkait kasus tersebut, Kementerian Kesehatan RI akhirnya memberikan pernyataan resmi. Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, dalam konferensi pers di Jakarta menyatakan bahwa pihaknya telah menjatuhkan sanksi maksimal terhadap pelaku, yang diketahui merupakan seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).
"Kita sudah berikan sanksi tegas berupa melarang PPDS tersebut untuk melanjutkan residen seumur hidup di RSHS dan kami kembalikan ke FK Unpad. Soal hukuman selanjutnya menjadi wewenang Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran," ujarnya dikutip dari Antara, pada Rabu, 9 April 2025.