Ntvnews.id, Gaza - Serangan udara terbaru yang dilancarkan Israel pada Rabu, 9 April 2025 menghantam sebuah gedung tempat tinggal di kawasan Shujaiya, Jalur Gaza.
Menurut laporan dari badan pertahanan sipil Gaza, sedikitnya 20 orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.
Dilansir dari Al Arabiya, Kamis, 10 April 2025, Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, menyebutkan bahwa serangan tersebut mengakibatkan "20 orang martir dan lebih dari 40 lainnya terluka."
Ia juga menambahkan bahwa tim penyelamat masih berupaya menemukan jenazah yang kemungkinan tertimbun puing-puing bangunan.
Baca Juga: Prabowo Ungkap Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia
Militer Israel menyatakan sedang melakukan penyelidikan terkait laporan mengenai serangan yang menyebabkan banyak korban tersebut.
Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian serangan udara besar-besaran yang kembali digencarkan Israel sejak 18 Maret lalu, setelah gencatan senjata selama dua bulan dengan kelompok Hamas berakhir.
Sejauh ini, berbagai upaya untuk menghidupkan kembali gencatan senjata belum membuahkan hasil.
Dalam pernyataan resmi, Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan bahwa sedikitnya 1.482 warga Palestina telah tewas akibat gelombang serangan terbaru Israel sejak pertengahan Maret. Dengan tambahan ini, total korban jiwa sejak meletusnya konflik di Gaza pada Oktober 2023 telah mencapai sedikitnya 50.846 orang.