"Pak Hasto memprotes atas dihadirkannya saya tanpa adanya surat panggilan dan pendampingan kuasa hukum, lalu Pak Rossa membalas Pak Hasto 'kamu kok ngeyel'. Kemudian Pak Hasto menegaskan kepada Pak Rossa bahwa dalam waktu 5 menit saya diminta untuk turun dan membawa tas, dan tidak boleh ada penyitaan serta tas harus dikembalikan, tetapi di ruangan saya malah diperiksa kembali dan dimintai keterangan serta KTP," jelas dia.
Tak sampai di situ, Kusnadi mengaku dibawa ke sebuah ruangan di lantai 2 gedung KPK. Di sana dia bertemu orang bernama Prasetyo hal itu terlihat dari name tag yang dilihatnya.
Lalu, AKBP Rossa masuk ke dalam ruangan tersebut dan melakukan penggeledahan dan penyitaan kembali.
"Pak kok ini disita semua, kemudian pak Rossa berkata 'sudah diam saja kamu duduk', kemudian Pak Rossa mengambil paksa 1 buah handphone di tas dan 1 buah handphone pribadi saya, beserta barang-barang yang ada di tas, tetapi untuk uang cash tidak diambil, karena saya menyampaikan 'kalau uang ini diambil siapa yang tanggung jawab bayar tiket', kemudian beliau berkata 'ini penggeledahan badan', padahal saya bukan saksi terkait pemanggilan tersebut, tetapi tetap diproses penyitaan barang-barang tersebut, setelah itu saya diminta KTP," tuturnya.
Kusnadi juga bercerita jika Rossa juga sempat melempar pertanyaan kepada Kusnadi. Menurut AKBP Rossa, Kusnadi dianggap orang yang plin-plan. Hal itu terjadi lantaran Kusnadi ditanya mengenai Harun Masiku.
"Saya menjawab tidak tahu, beliau sampai berkata bahwa saya seperti temannya yang tidak punya pendirian, tetapi saya menjawab "itu teman bapak, kalau saya tidak. Kemudian saya tetap diproses oleh Pak Prasetyo, untuk pembualan Surat Tanda Terima Barang Bukti dan Berita Acara Penggeledahan Baden/Orang," katanya.
"Kemudian Pak Rossa masuk kembali, beliau berkata kalau saya akan dipanggil kembali dan berkata 'Kamu jangan bohong den jangan nutup-nutupi, sama kamu orang Islam, kamu tau kan kalau bohong di Islam', kemudian saya menjawab 'saya tau pak karena saya orang Islam dan orang Jawa dimana kalau bohong itu ada karma', kemudian beliau berkata 'benar ya kalau dipanggil jangan kabur, jika ada panggilan harus datang'," lanjut dia.