A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Hasto Anggap Penahanan di Rutan KPK Sebagai Waktu Retret Spiritual - Ntvnews.id

Hasto Anggap Penahanan di Rutan KPK Sebagai Waktu Retret Spiritual

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Apr 2025, 15:50
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memasuki ruang persidangan untuk membacakan nota keberatan (eksepsi) di Pengadilan Tipikor Jakarta. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memasuki ruang persidangan untuk membacakan nota keberatan (eksepsi) di Pengadilan Tipikor Jakarta. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kardinal Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, menyampaikan bahwa Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memandang masa penahanannya di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai kesempatan untuk melakukan retret, memperdalam spiritualitas melalui doa, refleksi, dan aktivitas batin.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kardinal Suharyo setelah ia mengunjungi Hasto selama sekitar satu jam di Rutan KPK, Kuningan, Jakarta, pada Senin, 14 April 2025.

"Mas Hasto merasa bahwa ini adalah masa untuk retret. Kata retret dipakai untuk memurnikan diri," kata Kardinal Suharyo dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 14 April 2025.

Selama masa penahanannya, Hasto menghabiskan waktunya dengan berdoa, membaca Kitab Suci, berolahraga, menulis, serta berbincang dengan tahanan lainnya. 

"Maka acaranya (Hasto di dalam rutan KPK) harian adalah pagi bangun, berdoa, doa-doa yang tidak sempat diucapkan pada waktu beliau masih aktif, itu sekarang ada kesempatannya untuk mendoakannya secara lengkap," ungkapnya.

"Membaca kitab suci, olahraga, menulis, berpikir, refleksi, diskusi, itu dilakukan di dalam tahanan ini bersama dengan teman-teman," sambung dia.  

Menurutnya, Hasto berhasil menciptakan suasana yang lebih hidup di rumah tahanan, dengan selalu mendorong sesama tahanan agar tidak merasa terbatas.     

Baca juga: Pengadilan Tipikor Izinkan Uskup Agung Jakarta Kunjungi Hasto di Rutan KPK

"Jadi bukan sesuatu yang tidak berarti tetapi justru diartikan. Kan tidak mudah ya mengartikan sesuatu yang tidak menyenangkan itu. Tetapi itulah yang ditemukan oleh Pak Hasto di dalam rumah tahanan ini, menemukan waktu untuk berdoa, menemukan waktu untuk berdiskusi, dan menulis refleksi-refleksi yang buah-buah dari peristiwa ini," ungkap Kardinal Suharyo. 

Selain itu, Hasto juga dikabarkan menjalani puasa selama tiga hari tiga malam selama berada di Rutan KPK. Puasa tersebut bahkan dianggap sangat ekstrem dan tidak mudah dilakukan oleh sembarang orang.  

"Salah satu yang boleh dikatakan ekstrim adalah menjalankan puasa 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum," tuturnya. 

"Itu sesuai dengan salah satu tokoh di dalam kitab suci yang namanya Ester, 3 hari 3 malam, saya itu tidak makan setengah hari saja pusing. Itu satu," tambah Kardinal Suharyo. 

Mereka juga membahas mengenai doa umat Kristen di tengah kesulitan hidup.  

"Biasanya orang minta dibebaskan dari kesulitan, tapi doa yang kami bahas justru memohon kekuatan untuk mewartakan kebenaran," jelasnya. 

Tak hanya itu, Hasto bersama dengan tahanan Katolik lainnya juga merayakan Ekaristi di rutan, termasuk prosesi penerimaan daun palma pada Minggu Palma.

"Ternyata hari Minggu kemarin ada Misa untuk teman-teman yang beragama Katolik di dalam," pungkas dia. 

(Sumber: Antara) 

x|close