Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
"Hamas diminta untuk menerima apa yang disebut kesepakatan ini, namun masih belum ada kejelasan yang jelas mengenai kesepakatan resmi dari Israel," kata Nebenzia.
Nebenzia menyatakan keraguan bahwa Israel akan menghentikan serangannya di wilayah kantong yang diblokade tersebut. Sampai saat ini, Tel Aviv belum menunjukkan tanda-tanda akan menarik mundur operasi militer di Gaza, bahkan terkesan ingin melanjutkannya hingga situasi benar-benar berubah.
Baca Juga: Putin Kerahkan Tim Khusus Rusia untuk Bantu Pencarian Presiden Iran Ebrahim Raisi
"Mengingat banyaknya pernyataan Israel mengenai perpanjangan perang hingga Hamas benar-benar dikalahkan...apa secara spesifik yang disetujui Israel?," lanjutnya.
Sebelumnya, AS mengumumkan bahwa proposal perdamaian yang dibuat oleh Presiden Joe Biden telah disampaikan kepada pihak Hamas dan Israel. Rencana tersebut mencakup tiga fase kunci: gencatan senjata, pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina, serta rekonstruksi Gaza.
fase pertama, Biden mengatakan gencatan senjata akan berlangsung selama enam minggu. Ini akan mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh, di mana poin-poinnya adalah penarikan pasukan Israel dari semua wilayah berpenduduk di Gaza, pembebasan sejumlah sandera termasuk perempuan dan lanjut usia, serta yang terluka dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina.
Lalu, dalam fase kedua, Biden menyebut ada upaya untuk mengakhiri permusuhan secara permanen. Namun, ia menambahkan, negosiasi untuk mencapai tahap kedua bisa memakan waktu lebih dari enam minggu karena akan terjadi perbedaan pendapat di antara kedua belah pihak.