A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Kemenhan Sebut Penggunaan Pangkalan Militer RI Kontraproduktif - Ntvnews.id

Kemenhan Sebut Penggunaan Pangkalan Militer RI Kontraproduktif

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Apr 2025, 21:30
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang. Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan) dengan tegas menolak wacana penggunaan pangkalan militer Indonesia oleh negara asing, karena dinilai bertentangan dengan kepentingan nasional dan strategi pertahanan negara.

Kepala Biro Informasi Kemenhan, Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas Inkiriwang, menyampaikan bahwa segala bentuk kebijakan pertahanan harus selaras dengan visi pemerintah dalam membangun kedaulatan, kesejahteraan rakyat, serta stabilitas nasional.

"Ketika satu kebijakan itu dibuat, jangan sampai nanti kontraproduktif dan bahkan berdampak pada kepentingan nasional dan kepentingan strategis Indonesia," ujar Frega di Jakarta, Rabu, Rabu, 16 April 2025.

Belakangan ini, beredar informasi bahwa Federasi Rusia disebut-sebut mengajukan permintaan untuk menggunakan Lanud Manuhua di Biak, Papua, sebagai basis militer bagi pesawat tempurnya. Namun Frega menegaskan, informasi tersebut tidak benar dan tidak pernah dibahas dalam pertemuan antara pihak Indonesia dan Rusia.

Karo Infohan Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025). <b>(Antara)</b> Karo Infohan Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025). (Antara)

"Pada saat pertemuan dengan Sekjen Dewan Keamanan Rusia, itu tidak ada sama sekali pembahasan itu ya. Saya juga tidak tahu munculnya dari mana, makanya kemarin bingung juga beberapa wartawan, kok ini bisa muncul statement itu ya," ucapnya.

Frega menekankan bahwa setiap langkah kerja sama pertahanan internasional dilakukan secara terkoordinasi dan mengikuti arahan Presiden RI. Kemenhan tidak akan bertindak sepihak, melainkan bersinergi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk memastikan kebijakan pertahanan sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia.

Dalam konteks geopolitik global yang terus berubah, Indonesia sangat berhati-hati dalam menjaga hubungan dengan berbagai negara. Langkah yang keliru dalam melakukan pendekatan pertahanan bisa memicu ketegangan dan mengganggu stabilitas nasional.

"Indonesia menjaga bagaimana kepentingan nasional bisa dilindungi tanpa mencederai hubungan pertemanan ataupun kepentingan strategis dengan negara-negara yang sudah ada" tegas Frega.

Meskipun ada sejarah usulan penggunaan fasilitas militer Indonesia untuk kepentingan logistik atau pemeliharaan oleh pihak asing, Frega menyatakan bahwa saat ini fokus utama pemerintah adalah memperkuat kemandirian pertahanan nasional melalui modernisasi dan peningkatan kemampuan militer dalam negeri.

(Sumber Antara)

x|close