Golkar Siap Dukung Prabowo di Pilpres 2029 Jika Ingin 2 Periode
NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Apr 2025, 15:27
Katherine Talahatu
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia di kompleks parlemen. (Antara)
Ntvnews.id
, Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menyampaikan bahwa Partai Golkar siap memberikan dukungan kembali kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pilpres 2029, jika Prabowo memutuskan untuk melanjutkan kepemimpinannya ke periode kedua.
Ia menjelaskan, dukungan tersebut akan sangat bergantung pada keputusan Prabowo, khususnya dalam menilai sejauh mana visi dan misi Astacita telah diimplementasikan. Jika Prabowo menilai perlu tambahan waktu lima tahun untuk merealisasikan seluruh program strategisnya, maka Partai Golkar berkomitmen untuk tetap berada di barisan pendukungnya.
"Nah, jadi selama Pak Prabowo masih membutuhkan waktu untuk mengimplementasikan semua visi dan program itu, kami dalam posisi tetap mendukung Pak Prabowo," kata Doli di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis, 24 April 2025.
Ia menuturkan bahwa keputusan Partai Golkar untuk mendukung Prabowo dalam Pilpres sebelumnya telah melalui proses diskusi yang matang. Menurutnya, dukungan tersebut juga didasari pada kesepahaman terhadap visi, misi, dan program yang diusung oleh Prabowo.
"Kami menganggap Indonesia ke depan akan lebih baik, akan lebih maju di bawah kepemimpinan Pak Prabowo dengan visi Astacita, program yang sudah ditetapkan, yang sudah kami sepakati bersama kemarin," kata dia.
Selain itu, ia juga menghormati keputusan setiap partai politik terkait arah dukungan dalam Pilpres 2029. Menurutnya, setiap partai memiliki hak dan kedaulatan penuh dalam menentukan sikap politiknya.
"Kalau PAN sudah menyatakan, PKB seperti itu. Nah, kalau Golkar, tentu juga sudah mempersiapkan jauh-jauh hari kami sudah mulai mempersiapkan pemilu 2029 termasuk Pilpres," kata dia.
Meski demikian, ia menilai bahwa wacana terkait dukungan partai politik untuk Pilpres 2029 masih terlalu prematur. Menurutnya, saat ini fokus utama seharusnya tertuju pada penyelesaian berbagai tantangan nasional, seperti persoalan geopolitik hingga isu perang tarif impor yang berdampak pada stabilitas negara.
"Itu membutuhkan soliditas kita semua, yang membutuhkan tidak adanya topik-topik lain yang hari ini belum perlu untuk kita diskusikan," kata legislator yang menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI tersebut.