Ntvnews.id, Kashmir - Tentara India dan Pakistan kembali terlibat dalam baku tembak di wilayah Kashmir untuk malam kelima secara berturut-turut. Ketegangan ini terjadi seminggu setelah serangan terhadap para wisatawan di Pahalgam, Kashmir, yang memperburuk hubungan antara kedua negara.
Militer India menyatakan bahwa pasukan dari kedua belah pihak saling menembak pada Senin, 28 April 2025 waktu setempat di sepanjang Garis Kontrol, yang merupakan perbatasan de facto di wilayah Kashmir yang masih diperebutkan. Wilayah ini adalah zona pegunungan tinggi Himalaya yang dijaga ketat.
Dilansir dari Reuters, Rabu, 30 April 2025, militer India menyebutkan bahwa sejak Senin malam hingga Selasa, "Tentara Pakistan menggunakan senjata api ringan tanpa alasan yang melintasi Garis Kontrol." Insiden saling tembak dilaporkan terjadi di daerah yang berhadapan dengan distrik Kupwara dan Baramulla, serta di kawasan Akhnoor.
Baca Juga: Buntut Khasmir Memanas, Pakistan Tangguhkan Visa India
Militer India juga menyatakan bahwa pihaknya "menanggapi provokasi tersebut dengan cara yang terukur dan efektif." Hingga kini, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat insiden tersebut.
Ketegangan antara dua negara yang memiliki senjata nuklir ini meningkat setelah India menuding Pakistan terlibat dalam serangan yang menewaskan 26 wisatawan di Pahalgam pada 22 April lalu. Serangan ini tercatat sebagai yang paling mematikan terhadap warga sipil dalam beberapa tahun terakhir di wilayah Kashmir yang dikuasai India.
Sementara itu, pemerintah Pakistan membantah keterlibatan mereka dalam insiden tersebut. Namun, sejak kejadian itu, kontak senjata antara militer kedua negara terus terjadi di sepanjang wilayah Kashmir.
Dalam perkembangan terbaru, Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, menyatakan bahwa kemungkinan serangan militer dari India semakin besar. Hal tersebut disampaikannya pada Senin, 28 April 2025 waktu setempat, menyusul serangan militan terhadap para wisatawan di Kashmir.
India menuding Pakistan mendukung kelompok militan di wilayah Kashmir, daerah yang diklaim oleh kedua negara dan telah menjadi pemicu dua perang besar antara mereka.
Baca Juga: Polisi India Tahan 175 Orang Setelah Serangan Mematikan di Kashmir
"Kami telah memperkuat pasukan kami karena ini adalah sesuatu yang mendesak sekarang. Jadi dalam situasi itu beberapa keputusan strategis harus diambil, jadi keputusan itu telah diambil," ujar Khawaja Muhammad Asif kepada Reuters dalam wawancara pada Selasa, 29 April 2025 di kantornya yang berada di Islamabad, ibu kota Pakistan.
Asif menambahkan bahwa retorika dari India semakin meningkat, dan oleh karena itu militer Pakistan telah memberi pengarahan kepada pemerintah mengenai potensi terjadinya serangan dari pihak India. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai alasan yang mendasari kekhawatirannya akan serangan dalam waktu dekat.
Ia juga menegaskan bahwa Pakistan kini berada dalam kondisi siaga penuh, dan menambahkan bahwa senjata nuklir hanya akan digunakan "jika ada ancaman langsung terhadap keberadaan kami."