Ntvnews.id, Jakarta - Beberapa waktu lalu, media sosial ramai memperbincangkan sebuah video yang memperlihatkan seorang pria, yang diduga merupakan Wali Kota Tual, Ahmad Yani Renuat, menyawer DJ Una dengan sejumlah uang pecahan Rp100.000 di sebuah klub malam yang terletak di Jakarta.
Video ini diperkirakan direkam pada 29 April 2025 di Ambyar Super Club MAG yang berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sosok perempuan yang dikenal di Kota Tual, Ima Kalean, yang pertama kali membagikan video tersebut dan meyakini bahwa pria dalam rekaman itu adalah Wali Kota Tual.
Tokoh perempuan asal Kota Tual, Ima Kalean, yang mengunggah video itu ke media sosial, dengan tegas menyatakan keyakinannya bahwa pria yang terlihat dalam video tersebut adalah Ahmad Yani Renuat.
Ia menilai tindakan tersebut sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin daerah, apalagi Kota Tual dikenal sebagai kota yang menjunjung tinggi adat dan nilai-nilai religius. Ima juga menyatakan kritik terhadap apa yang dianggapnya sebagai pemborosan anggaran yang jelas tidak sejalan dengan kebijakan efisiensi yang diterapkan oleh pemerintah pusat.
Ahmad Yani Renuat, melalui pernyataannya, mengungkapkan niatnya untuk melaporkan penyebar video tersebut kepada pihak berwajib. Ia menegaskan bahwa penyebaran video tersebut telah merusak nama baiknya dan melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sambil mengancam untuk membawa masalah ini ke jalur hukum.
"Ada orang yang bilang, tapi beta belum lihat akang (video). Coba beta juga mau lihat dulu. Itu bukan beta. Saya akan lapor mereka yang menyebarluaskan video tersebut ke polisi," tegas Ahmad Yani Renuat dalam keterangan resminya.
Setelah video itu viral, reaksi publik pun beragam. Banyak masyarakat Tual yang memberikan kritik tajam terhadap perilaku yang tercermin dalam video tersebut, dengan banyak yang berpendapat bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin daerah yang seharusnya menjadi teladan bagi warganya.
Beberapa orang yang dekat dengan Ahmad Yani Renuat mencoba menyangkal keaslian video tersebut, bahkan ada yang menyebutnya sebagai video lama atau hasil editan. Namun, Ima Kalean tetap teguh pada pendiriannya bahwa video tersebut adalah asli dan menuntut klarifikasi dari Wali Kota Tual.