Kepala BGN Ngaku Butuh Tambahan Rp50 Triliun buat MBG 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Mei 2025, 12:55
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan sebanya 82,9 juta penerima manfaat makan bergizi gratis. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan sebanya 82,9 juta penerima manfaat makan bergizi gratis.

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, pihaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp 116,6 triliun untuk program makan bergizi gratis (MBG) di 2025. Menurut dia, pihaknya membutuhkan tambahan dana sebesar Rp 50 triliun dari Rp 71 triliun anggaran yang telah dimiliki.

Ini disampaikan Dadan saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, hari ini. Menurut Dadan, penyerapan anggaran hingga Mei tahun ini baru di angka Rp 2,386 triliun atau 3,36 persen.

"Nah ini realisasi anggaran sampai sekarang, jadi Badan Gizi memiliki anggaran Rp 71 triliun dan sampai hari ini kita baru bisa menyerap Rp 2,386 triliun. Jadi baru kurang lebih 3,36%," ujar Dadan, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.

Menurut Dadan, pihaknya akan maksimal merealisasikan anggaran yang dimiliki. Ditargetkan pada Juni 2025 anggaran yang terserap bisa di angka Rp 4,7 triliun, Juli Rp 16 triliun dan Agustus Rp 28 triliun.

"September kita akan menyerap kurang lebih Rp 51 triliun, kemudian Oktober Rp 60 triliun, November Rp 88 triliun dan Desember Rp 116 triliun," kata Dadan.

Dadan mengatakan anggaran sebesar Rp 71 triliun sudah disepakati oleh DPR RI. Walau begitu, untuk percepatan pelayanan makan bergizi gratis bagi 82,9 juta orang BGN masih membutuhkan tambahan anggaran.

"Jadi kami masukan bukan hanya anggarannya Rp 71 triliun yang sudah disetujui, tapi kami buatkan mekanisme penyerapan anggaran termasuk yang diminta Pak Presiden terkait dengan percepatan pelayanan makan bergizi kepada 82,9 juta," kata Dadan.

"Jadi MBG ini jika mengikuti mekanisme yang sudah kami rencanakan akan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 116,6 triliun untuk memberikan pelayanan kepada 82,9 juta," imbuhnya.

Dadan mengatakan pihaknya membutuhkan tambahan senilai Rp 50 triliun. Total anggaran Rp 116,6 triliun itu akan digunakan sampai Desember 2025.

"Jadi kalau sekarang ada Rp 71 triliun tambahan Rp 50 triliun sudah akan cukup bisa melayani seluruh penerima manfaat sampai Desember," tandas Dadan.

x|close