Indonesia Jadi Negara Dengan Tingkatan Kemakmuran Tertinggi di Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Mei 2025, 05:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Bendera Indonesia Bendera Indonesia (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah studi global yang mengejutkan dari Harvard mengungkapkan bahwa Indonesia menempati posisi teratas dalam tingkat kemakmuran dunia, bahkan melampaui Amerika Serikat.

Dilansir dari New York Post, Rabu, 7 Mei 2025, temuan ini berasal dari Global Flourishing Study yang melibatkan lebih dari 200.000 responden dewasa berusia 18 tahun ke atas dari 22 negara dan satu wilayah. Survei dilakukan melalui wawancara langsung, sambungan telepon, dan survei daring antara 21 Maret 2022 hingga 12 April 2024.

Penilaian terhadap tingkat flourishing atau kemakmuran ini mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk kebahagiaan dan kepuasan hidup, kesehatan fisik dan mental, makna dan tujuan hidup, karakter serta nilai kebajikan, hubungan sosial yang kuat, serta stabilitas keuangan dan material. Dengan demikian, kajian ini tidak hanya berfokus pada kesejahteraan ekonomi semata, tetapi juga pada dimensi lain yang membentuk kualitas hidup.

Baca Juga: Rayakan 37 Tahun, Lintasarta Akselerasi Adopsi AI untuk Masa Depan Digital Indonesia

Ilustrasi - Gunung Gede Pangrango <b>(Ntvnews)</b> Ilustrasi - Gunung Gede Pangrango (Ntvnews)

Secara mengejutkan, Indonesia berhasil meraih posisi teratas dalam studi ini. Meski bukan negara dengan tingkat pendapatan tinggi, Indonesia unggul karena kekuatan dalam hubungan sosial serta keterlibatan masyarakat dalam komunitas.

Warga Indonesia menunjukkan tingkat kemakmuran yang tinggi meskipun menghadapi berbagai tantangan, berkat eratnya hubungan sosial dan dukungan komunitas yang kuat.

Menyusul di peringkat kedua adalah Meksiko, lalu Filipina, Israel, Nigeria, dan Argentina. Hasil ini menunjukkan bahwa kemakmuran tidak selalu sejalan dengan kekayaan materi.

Banyak dari negara-negara di posisi atas memiliki pendapatan per kapita yang lebih rendah, namun warganya memiliki hubungan sosial yang kuat, yang menjadi elemen penting dalam menunjang kualitas hidup.

Baca Juga: Kepala BNN: Perputaran Duit Narkoba di Indonesia Capai Rp 500 T per Tahun

Sementara itu, Amerika Serikat yang dikenal sebagai negara makmur, justru berada di urutan ke-12. Meskipun maju secara ekonomi, negara ini menghadapi tantangan besar dalam hal kesehatan mental di kalangan remaja dan lemahnya koneksi sosial antarwarga, yang berdampak pada skor kemakmuran secara keseluruhan.

Faktor seperti budaya individualisme dan minimnya interaksi sosial dianggap turut berkontribusi pada rendahnya tingkat kemakmuran di AS.

Temuan ini menunjukkan bahwa kemakmuran sejati tidak selalu diukur dari kekayaan finansial, melainkan dari kualitas hubungan sosial dan keterlibatan dalam komunitas. Negara-negara dengan penghasilan lebih rendah namun memiliki konektivitas sosial yang kuat cenderung mencatat tingkat kemakmuran lebih tinggi.

Dengan demikian, kebijakan yang mendorong ikatan sosial dan partisipasi komunitas bisa menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas hidup secara global.

x|close