Bendera Korea Selatan (pixabay.com )
Ntvnews.id, Jakarta - Partai berkuasa di Korea Selatan secara mengejutkan mengganti calon presidennya, beralih dari Kim Moon-soo ke mantan Perdana Menteri Han Duck-soo, demikian dilaporkan oleh Yonhap pada Sabtu.
Keputusan dramatis ini diambil setelah pertemuan antara Han dan Partai Kekuatan Rakyat (PPP), yang sebelumnya telah mengusung Kim sebagai calon presiden untuk pemilu bulan depan. Menyusul pertemuan tersebut, pengurus PPP mengadakan rapat darurat untuk membatalkan pencalonan Kim. Keputusan resmi diperkirakan akan diumumkan pada Minggu.
Kim menanggapi langkah ini dengan keras, menyebutnya sebagai "kudeta politik tengah malam." Pada Sabtu, Kim juga dilaporkan mengajukan gugatan mendesak ke pengadilan Seoul untuk membatalkan keputusan partai tersebut.
Sebelumnya, Kim telah memperingatkan akan mengambil langkah hukum dan politik jika partai memutuskan untuk menggantikan dirinya.
Baca juga: Mantan PM Korea Selatan Han Duck Soo Umumkan Maju Capres, Siap Lakukan Reformasi Total
“Sebuah kudeta politik terjadi di tengah malam. Tindakan anti-demokratis ini belum pernah terjadi sebelumnya, tidak hanya dalam sejarah konstitusi Korea Selatan, tetapi juga dalam sejarah dunia,” ujarnya.
“Saya akan meminta pertanggungjawaban hukum dan politik kepada mereka yang bertanggung jawab atas situasi ini,” tegasnya memperingatkan.
Korea Selatan akan menggelar pemilihan presiden mendadak pada 3 Juni setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol dari jabatannya.
Berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis oleh JoongAng Ilbo, Lee Jae-myung dari Partai Demokrat masih memimpin dengan dukungan sebesar 47 persen, diikuti Han dengan 23 persen, Kim 13 persen, dan Lee Jun-seok dari Partai Reformasi dengan 4 persen.
(Sumber: ANTARA)
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
