Ntvnews.id, London - Seorang pria asal Inggris bernama Dale-Saint Cullen, berusia 31 tahun, menjadi sorotan setelah mengungkapkan bahwa ia telah menjalani serangkaian operasi plastik untuk mendapatkan penampilan seperti hasil filter Instagram.
Dilansir dari Thenorthernecho, Selasa, 13 Mei 2025, Pria yang berasal dari Chester-le-Street, County Durham, ini pertama kali melakukan prosedur kecantikan di Polandia pada November 2019.
Hingga saat ini, Dale telah menghabiskan lebih dari Rp 720 juta untuk mengubah wajah dan tubuhnya agar menyerupai penampilan yang dimodifikasi dengan filter digital Instagram. Filter Instagram adalah fitur visual yang dapat memperhalus kulit, mengecilkan hidung, membesarkan bibir, dan memberikan kontur wajah yang lebih tajam.
Awalnya diciptakan untuk hiburan dan estetika, fitur ini perlahan berkembang menjadi standar kecantikan yang tidak realistis. Bagi Dale, filter Instagram lebih dari sekadar efek kamera; itu adalah bentuk wajah ideal yang ia kejar dalam kehidupan nyata.
Baca Juga: Akun Instagram Ridwan Kamil Kembali Normal Setelah Diretas
Selama enam tahun terakhir, Dale menjadi sangat terobsesi dengan tampilan yang dimodifikasi tersebut. Ia terbang ke Polandia dan Turki sebanyak 10 kali untuk menjalani berbagai prosedur, mulai dari implan dagu, sedot lemak, hingga transplantasi rambut. Jarak yang ia tempuh mencapai 38 ribu kilometer, hanya untuk terlihat seperti foto yang telah difilter.
Meskipun awalnya filter Instagram hanya dimaksudkan untuk mempercantik wajah secara digital, bagi Dale filter tersebut menjadi obsesinya, bahkan menjadi acuan utama dalam setiap prosedur operasi plastik yang dijalani. Ia selalu menunjukkan foto yang sudah difilter kepada dokter bedah sebelum melakukan prosedur apa pun.
Filter memberikan ilusi wajah sempurna dengan rahang tajam, bibir penuh, dan kulit halus, yang sangat sulit dicapai secara alami. Dale tidak hanya ingin wajahnya mirip dengan filter, tetapi ia benar-benar ingin menjadi versi difilter dari dirinya. Baginya, filter adalah citra ideal yang harus diwujudkan di dunia nyata.
Obsesi ini membuatnya terjebak dalam lingkaran kecanduan prosedur kosmetik. Setiap kali selesai menjalani operasi, ia merasa puas untuk sementara, namun segera muncul keinginan untuk perubahan lainnya.
Filter yang dulunya hanya efek kamera kini menjadi tolok ukur hidupnya. Untuk mengejar penampilan seperti hasil filter, Dale rela terbang bolak-balik ke Polandia dan Turki, menempuh 24.000 mil dengan biaya penerbangan sekitar Rp 60 juta, hanya untuk mengakses klinik kecantikan yang dipercaya. Ia menjalani berbagai prosedur, termasuk implan dagu, kontur tubuh, dan rekonstruksi rahang.
Biaya yang dikeluarkan sangat besar, mencapai sekitar Rp 720 juta. Misalnya, mahkota gigi (dental crown) yang ia pasang menelan biaya lebih dari Rp 120 juta, sementara transplantasi rambut memerlukan dua sesi operasi selama delapan jam. Semua itu dilakukan untuk menghapus "kekurangan" pada wajahnya yang tidak sesuai dengan filter digital.
Dale menyebut proses-proses tersebut sebagai "pembersihan total." Setelah satu operasi selesai, ia sudah merencanakan prosedur berikutnya. Ia terperangkap dalam siklus transformasi tanpa akhir demi mengejar ilusi yang diciptakan oleh teknologi. Namun, ia baru menyadari bahayanya setelah didiagnosis dengan disforia tubuh pada Mei 2022.
Baca Juga: Akun Instagram Resmi Di-hack, Unpad Buka Layanan Bantuan Hukum Korban Penipuan
Ia menyadari bahwa tampilan yang ia kejar tidak pernah benar-benar memberikan kepuasan. Filter Instagram memang memberikan citra wajah yang sempurna, tetapi itu tidak realistis.
Media sosial membuat Dale merasa bahwa dirinya harus berubah untuk diterima. Padahal, ia tidak pernah dirundung semasa kecil atau remaja. Ketidakpuasan yang dirasakannya berasal dari ekspektasi palsu yang terbentuk melalui tampilan virtual.
Kini, Dale menyesali motivasinya untuk menjalani semua prosedur itu, bukan hasil akhirnya. Ia ingin memberikan peringatan, terutama kepada generasi muda, agar tidak terjebak dalam standar digital yang menyesatkan.
Sekarang, Dale telah memiliki wajah dan tubuh sesuai dengan yang diidamkan. Namun, ia mengakui bahwa dorongan untuk menjalani operasi lagi masih ada. Ia menyebutnya sebagai "rasa gatal" yang sulit hilang.
Setiap operasi baginya adalah pengalaman penuh euforia dan kejutan. Meskipun menyakitkan, hasil yang instan membuatnya selalu ingin melanjutkan prosedur lebih lanjut. Bahkan setelah hampir kolaps setelah transplantasi rambut, ia tetap melanjutkan prosedur lainnya.
Dale kini ingin orang-orang menyadari bahwa filter Instagram bukanlah standar kecantikan yang harus dikejar. Meskipun ia telah mengalami perubahan fisik besar, ia tetap merasa belum cukup. Ia kini menyerukan pentingnya mencintai diri sendiri sebelum teknologi membuat kita membenci penampilan asli kita.