Hamas Bebaskan Sandera Israel dan AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Mei 2025, 07:42
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Kelompok Hamas di Jalur Gaza. Ilustrasi - Kelompok Hamas di Jalur Gaza. (Antara)

Ntvnews.id, Gaza - Kelompok Hamas telah membebaskan seorang sandera berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Israel yang ditahan di Gaza sejak Oktober 2023. Pembebasan ini disebut sebagai bagian dari inisiatif mediasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

"Brigade Ezzedine Al-Qassam baru saja membebaskan tentara Zionis dan warga AS, Edan Alexander, setelah adanya komunikasi dengan pemerintah Amerika Serikat. Ini merupakan bagian dari upaya mediator untuk mencapai gencatan senjata," demikian pernyataan Hamas yang dikutip dari AFP, Selasa, 13 Mei 2025.

Menanggapi pembebasan tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan pernyataan resmi yang menyambut kepulangan sandera tersebut.

"Pemerintah Israel dengan hangat menyambut kembalinya prajurit IDF, Sersan Edan Alexander, yang telah dibebaskan dari penahanan Hamas," kata kantor perdana menteri Israel.

Baca Juga: Terbongkar Kebohongan Israel Soal Terowongan Hamas

Netanyahu menegaskan bahwa pemerintahnya tetap berkomitmen untuk memulangkan semua sandera dan orang hilang, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.

"Pemerintah Israel akan terus berupaya membawa pulang seluruh sandera dan mereka yang belum ditemukan, tanpa memandang kondisi mereka," ujarnya.

Sebelumnya, Hamas mengumumkan rencananya untuk membebaskan Edan Alexander, yang memiliki kewarganegaraan ganda AS dan Israel. Namun, otoritas Israel menyatakan bahwa pembebasan ini tidak berarti akan segera terwujudnya kesepakatan gencatan senjata di wilayah Gaza.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Tewaskan Juru Bicara Hamas di Gaza Utara

Hamas menekankan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari upaya mencapai kesepakatan damai yang juga mencakup pembukaan jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang telah diblokade selama lebih dari dua bulan oleh Israel.

“Prajurit Israel Edan Alexander, yang juga warga negara AS, akan dibebaskan sebagai bagian dari proses menuju gencatan senjata dan pembukaan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza,” ujar Hamas dalam pernyataan resminya.

Kepala tim negosiator Hamas, Khalil Al-Hayya, menambahkan bahwa pihaknya siap untuk segera memulai pembicaraan serius demi mencapai kesepakatan akhir, termasuk pertukaran tahanan dan pengelolaan Jalur Gaza oleh badan independen yang profesional.

x|close