Rusia Kena Tuntut Atas Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Mei 2025, 08:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Malaysia Airlines Malaysia Airlines (Instagram: Malaysia Airlines)

Ntvnews.id, Jakarta - Dewan Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) menuntut Rusia agar bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat MH17. P

Dilansir dari Reuters, Jumat, 16 Mei 2025, pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 itu ditembak jatuh oleh rudal di wilayah Ukraina pada 2014, tepatnya saat terjadi konflik antara pasukan separatis pro-Rusia dan militer Ukraina di bagian timur negara tersebut.

Pesawat MH17 berangkat dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia pada 17 Juli 2014. Tragedi ini mengakibatkan tewasnya 298 penumpang, mayoritas warga Belanda dan Australia.

ICAO menyatakan bahwa Rusia wajib mempertanggungjawabkan insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines tersebut di Ukraina.

Baca Juga: Menkum Cabut Status WNI Satria Eks TNI AL yang Gabung Tentara Rusia

“Keputusan ini menjadi langkah penting dalam menegakkan kebenaran serta memberikan keadilan dan tanggung jawab kepada para korban MH17 beserta keluarga mereka,” ujar Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp, dalam sebuah pernyataan resmi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, menyambut baik keputusan ini dan mendesak ICAO agar segera mengambil tindakan.

“Kami menuntut Rusia untuk bertanggung jawab atas kekerasan mengerikan ini dan memberikan kompensasi sesuai dengan hukum internasional,” kata Wong.

Respons dari Rusia

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menolak keputusan ICAO tersebut dengan alasan Rusia tidak ikut serta dalam proses penyelidikan sehingga menolak hasil yang dianggap bias.

Kementerian Luar Negeri Rusia menilai penyelidikan yang dipimpin oleh Belanda bermotif politik dan meragukan bukti-bukti yang diajukan.

“Posisi resmi Moskow tetap bahwa Rusia tidak terlibat dalam insiden MH17 dan semua tuduhan yang disampaikan oleh Australia dan Belanda adalah tidak benar,” ujar pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dilaporkan Russia Today.

Baca Juga: TNI AL: Serda Satria Arta Sudah Dipecat Setelah Ikuti Operasi Militer Rusia

Mereka juga menuduh adanya banyak pelanggaran prosedural selama penyelidikan berlangsung. Menurut Kemlu Rusia, ICAO mengabaikan bukti hukum dan fakta yang cukup dan meyakinkan.

“Mereka menyimpulkan berdasarkan kesaksian anonim dan materi meragukan yang disampaikan oleh pihak yang berat sebelah, yaitu Badan Keamanan Ukraina,” tambahnya.

Kemlu Rusia pun menegaskan bahwa seharusnya pihak yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut adalah Ukraina.

“Ukraina memulai operasi militer di Donbass dengan dalih palsu untuk memerangi terorisme,” tegas pernyataan dari Rusia.

x|close