Ntvnews.id, Jakarta - Penasaran berita apa saja yang paling ramai menarik perhatian di NTVNews.id? Berikut adalah rangkuman 5 berita terhangat yang sukses mendominasi perhatian pembaca pada Jumat, 16 Mei 2025.
Mulai dari peristiwa lokal yang mengejutkan hingga isu nasional yang mengundang perdebatan, kelima artikel ini menjadi yang paling banyak dibaca.
1. Heboh Grup Facebook 'Fantasi Sedarah' Bagi Penyuka Inses, Ahmad Sahroni Buka Suara
Grup Facebook Fantasi Sedarah (Instagram)
Sebuah komunitas daring di platform Facebook bernama Fantasi Sedarah tengah mengundang kemarahan publik setelah menjadi viral karena dugaan menyebarkan konten berbau seksual yang menyimpang, khususnya berkaitan dengan hubungan antar anggota keluarga sedarah.
2. Tragis, Dua Siswi SMP Boncengan Dihantam Truk Sampai Tewas Mengenaskan di Pasuruan
dua siswi smp alami kecelakaan (INSTAGRAM WARTA BROMO)
Kecelakaan tragis merenggut dua orang pelajar yakni siswi SMP di Pasuruan. Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB saat mereka baru pulang dari sekolah.
3. Mandi Hujan Depan Rumah, Balita Hanyut Terbawa Arus Selokan
Selokan lokasi pencarian korban. (Instagram)
Balita di Bogor hilang usai hanyut terbawa arus air di selokan, Kamis, 15 Mei 2025. Korban kala itu tengah main hujan di depan rumahnya.
4. KPAI Desak Dedi Mulyadi Setop Kirim Anak ke Barak Militer, Ini Penyebabnya
Dedi Mulyadi diskusi dengan Kemenham soal pendidikan barak militer (NTVNews)
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak agar program pengiriman anak ke barak militer dalam rangka Pendidikan Karakter Panca Waluya di Jawa Barat dihentikan sementara, untuk dievaluasi secara menyeluruh oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
5. KPAI Temukan Ada Ancaman ke Anak yang Tolak Program Militer di Jabar Bakal Gak Naik Kelas
Ketua KPAI Ai Maryati dan Wakil Ketua KPAI Jasra Putra (YouTube)
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap keprihatinan mendalam atas pelaksanaan program Pendidikan Karakter “Panca Waluya Jawa Barat Istimewa” yang dilakukan di barak-barak militer, menyusul temuan bahwa anak-anak dikirim mengikuti pelatihan keras tersebut tanpa melalui asesmen psikologis profesional.