Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menggiatkan proyek normalisasi Sungai Ciliwung sebagai langkah strategis untuk mengatasi banjir yang kerap melanda Jakarta.
Tiga wilayah prioritas ditetapkan dalam tahap lanjutan ini, yakni Pengadegan, Cawang, dan Cililitan.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan bahwa ketiga lokasi tersebut memiliki peran krusial dalam pengendalian banjir.
Baca Juga: Pramono Enggan Gusur Bangunan di Bantaran Sungai
"Bahwa Sungai Ciliwung yang menjadi konstribusi terbesar banjir di Jakarta hampir 40 persen lebih, kita sudah mengeluarkan penlok (penetapan lokasi)," kata Pramono, saat meninjau proyek normalisasi sungai Cakung Lama di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin, 19 Mei 2025.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum menambahkan bahwa ketiga penlok tersebut ialah Pengadegan, Cawang, dan Cililitan.
"Di Pengadegan, Cawang, dan Cililitan," ucap dia.
Pramono Anung (Ntvnews.id/ Adiansyah)
Kata Pramono, pihaknya sedang menunggu surat tugas dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk memulai proses pembebasan lahan.
Ia menargetkan pembayaran lahan di segmen Pengadegan tersebut bisa dilaksanakan pada akhir Juni 2025.
Baca Juga: Pramono: Hasil Pengerukan Kali Cakung Lama Dibawa ke Ancol
"Surat tugas sudah keluar, sekarang bulan Mei, Juni. Paling enggak akhir Juni sudah dilaksanakan pembayaran di segmen Pengadegan,” lanjut dia.
Ika Agustin Ningrum, mengungkapkan bahwa anggaran sebesar Rp98 miliar telah dialokasikan untuk mendukung kelancaran proyek.
"Untuk sungai Ciliwung tahun ini anggarannya kurang lebih Rp98 miliar. Namun kemarin kita izin Pak Gubernur sekaligus melaporkan saat ini sedang dilaksanakan pembahasan APBDP 2025 dengan DPRD. Kemungkinan akan kita tambah dan progres pertama yang akan kita laksanakan di segmen Pengadegan," terang dia.