Dedi Mulyadi: Perusakan Tempat Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Masuk Pidana

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Jul 2025, 09:01
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Dedi Mulyadi Dedi Mulyadi (Ntvnews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, angkat bicara terkait insiden perusakan sebuah rumah yang dijadikan tempat kegiatan retreat pelajar Kristen di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.

Ia menegaskan bahwa tindakan perusakan yang dilakukan oleh sekelompok warga merupakan tindak pidana yang harus diselesaikan secara hukum. Hal ini disampaikan pada Senin, 30 Juni 2025 kemarin seiring dengan viralnya video tersebut.

"Peristiwa perusakan yang dilakukan oleh warga, terhadap rumah Ibu Nina yang dihuni oleh Pak Yongki dan keluarga sebanyak 9 orang dan sudah berpenduduk sebagai warga Desa Tangkil, merupakan peristiwa pidana yang harus disikapi secara hukum," kata Dedi.

Dedi juga menyatakan keyakinannya terhadap aparat kepolisian untuk menangani kasus ini secara objektif dan tuntas.

"Untuk itu saya meyakini proses hukumnya akan berjalan secara objektif. Saya meyakini aparat Kepolisian Polsek Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi akan bekerja berdasarkan fakta-fakta dan alat bukti yang ada. Dan saya akan mengawal seluruh proses hukum itu agar berjalan secara baik, objektif dan tuntas," tambahnya.

Selain mendesak penegakan hukum, Gubernur Dedi juga mengambil langkah cepat untuk membantu para korban. Ia menyatakan akan mengirimkan tim psikolog untuk memberikan dukungan pemulihan trauma kepada keluarga yang menjadi sasaran kekerasan.

"Kerusakan yang ditimbulkan akibat ulah warga yang dilakukan secara beramai-ramai, kerusakannya ditanggung oleh saya sendiri. Dan saya sudah berkirim uang Rp100 juta kepada keluarga Pak Yongki (penghuni rumah) untuk segera dilakukan perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan dari kegiatan anarkis tersebut," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dedi menegaskan komitmennya untuk menjaga kerukunan dan mencegah insiden serupa terulang.

"Saya pastikan bahwa masyarakat di sekitar akan kembali hidup rukun dan damai. Saling menghormati, saling menghargai setiap perbedaan yang menjadi keyakinannya masing-masing. Itulah pesan yang dapat saya sampaikan. Mari kita junjung tinggi toleransi, kebersamaan, demi Jawa Barat istimewa dan Indonesia maju," tutupnya.

Peristiwa perusakan itu terjadi pada Jumat, 27 Juni 2025 dan sempat terekam dalam video yang viral di media sosial. Dalam rekaman, tampak sekelompok massa menyerbu bangunan yang digunakan untuk kegiatan retreat.

Mereka memecahkan kaca, merusak fasilitas dalam rumah, termasuk taman, gazebo, fasilitas MCK, sebuah sepeda motor, dan gerbang rumah.

x|close