11.000 Pasien Kanker di Gaza Harus Berhenti Berobat Gegara Agresi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Mei 2025, 10:19
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip - Truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan terlihat di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 19 Januari 2025. Arsip - Truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan terlihat di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 19 Januari 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Lebih dari 11.000 pasien kanker terpaksa menghentikan pengobatan mereka akibat agresi militer yang berlangsung, serta blokade yang menghambat pengiriman obat-obatan dan alat medis penting.

Laporan dari berbagai sumber medis menyebutkan bahwa seluruh prosedur kemoterapi intravena serta perawatan lanjutan untuk kanker telah dihentikan sepenuhnya.

Situasi ini memperparah kondisi pasien yang sangat bergantung pada kontinuitas pengobatan untuk bertahan hidup.

Kondisi ini semakin kritis setelah evakuasi Rumah Sakit Eropa dan Pusat Kanker Gaza, yang selama ini menjadi tumpuan utama pengobatan kanker di wilayah tersebut. Akibatnya, sistem layanan kesehatan semakin tidak mampu menangani pasien dengan kebutuhan medis khusus.

Seorang petugas pemadam kebakaran memadamkan api setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina. <b>(Antara)</b> Seorang petugas pemadam kebakaran memadamkan api setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina. (Antara)

Dari total pasien yang ada, sekitar 5.000 pasien kanker membutuhkan rujukan segera ke luar negeri untuk menjalani diagnosis lanjutan, kemoterapi, hingga terapi radiasi.

Ini menjadi tantangan besar mengingat minimnya fasilitas diagnostik dan pengobatan kanker di Gaza, ditambah lagi dengan blokade ketat yang membuat akses ke luar negeri nyaris mustahil.

Data terakhir menunjukkan bahwa 64 persen obat kanker telah hilang dari pasaran, menyebabkan pengobatan menjadi tidak efektif bahkan tidak mungkin dilakukan. Ini termasuk obat-obatan penting untuk mengontrol pertumbuhan sel kanker dan mengurangi gejala penyakit.

Sumber medis menegaskan bahwa pasien kanker di Gaza kini menghadapi penderitaan dalam berbagai aspek, kesehatan fisik yang menurun, tekanan psikologis berat, kesulitan sosial, serta himpitan ekonomi.

(Sumber: Wafa/Antara)

x|close