Ntvnews.id, Serang - Akting Wadison Pasaribu seorang suami yang tega membunuh istrinya sendiri Petri Sihombing lalu merekayasa skenario seolah korban tewas akibat aksi perampokan akhirnya terbongkar. Bahkan pelaku sempat menangis histeris di hadapan jasad sang istri guna memuluskan skenario yang telah dirancangnya.
Program "Abraham" edisi Senin 23 Juni 2025 mencoba mengungkap tuntas peristiwa tragis yang terjadi pada 1 Juni 2025 tersebut.
Setelah mewawancarai secara ekslusif Wadison Pasaribu di Polresta Serang Kota, Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Yudha Satria, jurnalis Nusantara TV Abraham Silaban bersama Tim "Abraham" juga mendatangi rumah korban di Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten yang masih dipasang garis polisi. Di lokasi Abraham Silaban sempat bertemu Ketua RT Lili Sumarni dan kakak pelaku Payon Pasaribu yang tinggal di RT yang sama.
"Saya pertama tahu ditelepon sama warga saya, kebetulan tetangga dia. Sekitar pukul 5.20 WIB. Saya dihubungin bahwa telah terjadi perampokan. Saya sempat percaya karena karena ketika saya sampai ke sini kan sudah ramai. Saya coba masuk lihat kondisi rumah acak-acakan dan kondisi suami informasi dimasukkan ke dalam karung. Saya percaya bahwa itu perampokan awalnya," tutur Ketua RT Lili Sumarni.
Lili mengaku dirinya akhirnya tahu bahwa perampokan tersebut adalah skenario dari pelaku setelah diberitahu kepolisian.
"Kebetulan waktu malam Rabu saya sedang bersama pihak polisian dan tersangka telah ditangkap karena disebutkan bahwa beliaulah yang terjadi ternyata pelaku utamanya," ungkapnya.
Lili Sumarni kemudian mengantar Abraham Silaban dan Tim "Abraham" yang ingin menemui Payon Pasaribu kakak dari pelaku Wadison Pasaribu yang tinggal di RT yang sama.
Payon Pasaribu mengatakan pihak keluarga sangat-sangat menyesali kejadian ini. Pihak keluarga menegaskan tidak mendukung apa yang sudah di diperbuat oleh adiknya. Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia terutama kepada pihak Hula-hula Sihombing (besan) serta keluarga almarhum adik iparnya.
Ia membenarkan adanya skenario perampokan yang direkayasa adiknya untuk menutupi perbuatannya. Payon mengaku kaget begitu mengetahui bahwa sang adik lah yang menjadi pelaku pembunuhan istrinya.
"Kita jujur saja. Dia sendiri yang mengakui perbuatannya dia sendiri. Bahwa dia yang melakukan kepada kami keluarganya," tutur Payon.
"Dia bertemu dengan adik saya. Di situlah dia mengaku kepada adik saya bahwa dia pelakunya. Dan dia mengatakan kepada adik saya "Tolong antarkan saya ke kantor polisi bahwa sayalah yang melakukan itu semua," imbuhnya.
Ditanya soal dugaan perselingkuhan yang dilakukan Wadison Pasaribu, Payon menjawab mendengar soal itu tapi tidak mengetahui kebenarannya.
"Kalau masalah itu saya enggak tahu. Tapi memang kita cuman mendengar berita bahwa itu ada," ujarnya.
Usai meminta keterangan dari kakak pelaku, Abraham Silaban bersama Tim "Abraham" dan Plh Kasat Reskrim Polresta Serang Kota Iptu Budi Mulyana kembali mendatangi rumah korban. Mencoba menggambarkan dan melihat lebih dekat apa sesungguhnya yang terjadi di malam naas itu.
Iptu Budi Mulyana mengungkapkan awal mula peristiwa ini bisa diketahui oleh publik ketika anak pelaku ini atau anak korban sekitar jam 4.00 subuh membentur-benturkan gembok minta tolong ke tetangga.
"Dan di dalam sinilah kemudian ditemukan di balik pintu ini persis pelaku yang saat itu mengaku menjadi korban perampokan. Dia ada di dalam karung. Si pelaku dalam kondisi dia bergerak-gerak. Awalnya itu diduga kasus perampokan disertai dengan kekerasan," beber Iptu Budi Mulyana.
Namun kepolisian menemukan hal-hal yang janggal yang disampaikan oleh pelaku. Di mana pelaku mengaku mendengar suara pintu yang ddidobrak.
"Tapi tidak ada kerusakan. Ketika memang kami cek di dalam pun di situ memang ada seolah-olah bengkokan-bengkokan dari slot pintu. Kalaupun memang bahasanya di situ perampokan bahasa dia atau pencurian dengan kekerasan pasti dapat luka-luka yang serius. Sementara begitu kami cek dari sisi lukanya kami ajukan visum tidak ditemukan luka memar dan sebagainya. Dan kondisinya dinyatakan baik-baik saja," ungkapnya.
Pasca acara adat pemakaman kepolsian kembali meminta keterangan dari pelaku.
"Di situ banyak keterangan-keterangan yang tidak sesuai. Keterangan yang menurut keyakinan kami itu ada yang tidak pas dengan kondisi di TKP," pungkasnya.
Saksikan selengkapnya wawancara ekslusif jurnalis Nusantara TV Abraham Silaban dalam program "Abraham" bersama Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Yudha Satria dalam video di bawah ini.
Acara "Abraham" di Nusantara TV tayang setiap hari Senin mulai pukul 20.00 WIB.