AS Sebut China Miliki Rencana Serang Taiwan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Jun 2025, 07:58
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth. Arsip - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth. (Antara)

Ntvnews.id, Singapura - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, menyatakan bahwa China memiliki rencana untuk melancarkan serangan terhadap Taiwan pada tahun 2027. Ia mengungkapkan bahwa militer China saat ini terus membangun kapabilitasnya, melakukan latihan intensif, dan mempersiapkan diri menghadapi skenario konflik nyata.

Pernyataan tersebut disampaikan Hegseth dalam forum tahunan Dialog Shangri-La di Singapura, Sabtu (31 Mei), yang dihadiri para pejabat pertahanan dari berbagai negara.

“Kita mengetahui bahwa Presiden China, Xi Jinping, telah menginstruksikan angkatan bersenjata negaranya untuk siap melakukan serangan ke Taiwan pada 2027. Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sedang mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan untuk melancarkan operasi tersebut—dan mereka melakukannya dengan sangat cepat. Mereka berlatih setiap hari untuk bersiap menghadapi kondisi sebenarnya,” tutur Hegseth, berdasarkan transkrip resmi dari Departemen Pertahanan AS.

Lebih lanjut, Hegseth menegaskan bahwa China tengah bersiap menggunakan kekuatan militer guna memperkuat dominasinya di kawasan Indo-Pasifik.

Baca Juga: China Blacklist 6 Perusahaan AS karena Terlibat Kerja Sama Militer dengan Taiwan

“Ancaman yang ditimbulkan oleh China sangat nyata dan bisa terjadi dalam waktu dekat,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Ia menuduh bahwa pemerintah Beijing memiliki ambisi untuk menguasai dan mendominasi wilayah Asia secara keseluruhan.

Dalam beberapa waktu terakhir, China telah memperbesar tekanan militernya terhadap Taiwan dengan menyelenggarakan latihan militer besar-besaran di sekeliling pulau itu—yang banyak pihak anggap sebagai simulasi blokade atau bahkan potensi invasi.

“Amerika Serikat kini sedang memfokuskan kembali strateginya untuk mencegah agresi dari China komunis,” kata Hegseth. Ia juga mendesak para sekutu dan mitra Amerika di Asia agar segera meningkatkan kesiapan militer mereka dalam menghadapi eskalasi ancaman.

Baca Juga: Skandal Masih Panas, Fan Meeting Kim Soo Hyun di Taiwan Dibatalkan

Selain itu, Hegseth menuding China melakukan berbagai tindakan berbahaya, termasuk serangan siber yang mengancam keselamatan publik, intimidasi terhadap negara tetangga, serta perebutan dan militerisasi wilayah secara tidak sah di Laut China Selatan.

Perlu diketahui, China mengklaim hampir seluruh perairan di wilayah sengketa tersebut—jalur penting bagi lebih dari 60 persen perdagangan laut dunia—meskipun keputusan hukum internasional telah menyatakan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar.

Hegseth juga menyinggung kekhawatiran mengenai meningkatnya pengaruh China di kawasan Amerika Latin, terutama terkait upaya ekspansi Beijing atas kendali terhadap Terusan Panama.

x|close