Polda Metro: Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Butuh Kecermatan-Ketelitian

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Jun 2025, 08:35
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden Ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi bersama tim pengacaranya yang dipimpin Yakub Hasibuan (kanan) memenuhi panggilan Bareskrim Polri untuk memberikan klarifikasi terkait laporan soal ijazahnya, Selasa (20/5/2025). Presiden Ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi bersama tim pengacaranya yang dipimpin Yakub Hasibuan (kanan) memenuhi panggilan Bareskrim Polri untuk memberikan klarifikasi terkait laporan soal ijazahnya, Selasa (20/5/2025). (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)

Ntvnews.id, Jakarta - Polda Metro Jaya masih terus menyelidiki kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, penyelidikan kasus ini butuh kecermatan dan ketelitian, sehingga memakan waktu.

"Proses pendalaman ini membutuhkan waktu, kecermatan, ketelitian, jadi tim penyelidik masih terus mengumpulkan fakta-fakta guna mendapat cerita yang utuh dan lengkap yang telah terkonfirmasi dari semua pihak," ujar Ade Ary di Polda Metro Jaya, Selasa, 3 Juni 2025.

Menurut Ade Ary, pihaknya bakal menggunakan data forensik Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal (Dittipidum Bareskrim) Polri terkait ijazah Jokowi guna melakukan analisis dalam kasus tudingan ijazah palsu.

"Betul (data forensik Bareskrim dianalisis), karena peristiwa yang ditangani di Polda Metro adalah dugaan pencemaran nama baik yang diatur di KUHP dan ITE," kata dia.

Bareskrim sebelumnya menyatakan ijazah milik Jokowi identik setelah dibandingkan dengan ijazah milik tiga rekan seangkatannya di Universitas Gadjah Mada (UGM). Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut, uji banding dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan laporan dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Jokowi.

"Dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," ujar Djuhandhani Rahardjo Puro dalam jumpa pers di Bareskrim, Jakarta, Kamis, 22 Mei 2025.

Kesimpulan ini berdasarkan hasil penyelidikan kasus yang diadukan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), karena menduga ijazah S1 UGM milik Jokowi tidak asli.

Adapun Jokowi melaporkan tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Rabu, 30 April 2025. Mereka yang dilaporkan antara lain Roy Suryo Notodiprojo, Rismon Hasiholan Sianipar, Eggi Sudjana, Tifauzia Tiasumma, dan Kurnia Tri Royani.

NEWS TERKAIT

x|close