Suami Bunuh Istri di Serang Gara-gara Ketahuan Selingkuh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Jun 2025, 07:18
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Petry Sihombing dan Wadison Pasaribu. (Facebook) Petry Sihombing dan Wadison Pasaribu. (Facebook)

Ntvnews.id, Jakarta - Wadison Pasaribu (37) membunuh istrinya sendiri, Petry Sihombing (35). Awalnya, ia merekayasa seolah-olah istrinya dibunuh oleh perampok rumahnya di Serang, Banten pada Minggu, 1 Juni 2025. Namun, skenario itu terbongkar.

Wadison membunuh Petry, diduga karena ketahuan selingkuh dengan perempuan lain. 

Dari informasi yang dihimpun, pembunuhan itu diawali oleh kemarahan pelaku usai istrinya memergoki percakapan mesra di HP Wadison dengan seorang wanita.

Istri yang cemburu lantas menanyakan isi percakapan tersebut. Tapi, Wadison emosi kemudian mencekik leher istrinya dengan seutas tali sampai meninggal dunia.

Mengetahui istrinya meninggal, Wadison panik. Ia lalu merancang skenario seolah-olah telah terjadi perampokan di dalam rumahnya, dan dia beserta istrinya seakan jadi korban. Kemudian perhiasan emas milik istrinya dia buang ke toilet guna memperkuat skenario perampokan disertai pembunuhan.

Bahkan saat melihat jenazah istrinya di rumah duka hingga ke pemakaman, Wadison disebut menangis seolah bukan pelaku pembunuhan.

"Biar tidak ketahuan, pelaku ini menyusun skenario seolah-olah dirampok dan melukai badannya sendiri, dibenturkan benda tumpul ke kepalanya biar dikira dipukul orang lain. Pelaku juga mengambil anting emas korban dan dibuang ke toilet untuk alibi perampasan perhiasan korban," ujar Kapolresta Serang Kota, Kombes Yudha Satria, Rabu, 4 Juni 2025.

Setelah pemakaman Petry, keluarga pelaku berbincang di rumah dan menanyakan kronologi kejadian perampokan disertai pembunuhan. Mulanya, Wadison bercerita dengan lancar, seperti yang banyak diberitakan sejumlah media.

Tapi ketika berbincang dengan keluarga lainnya, cerita Wadison kerap berubah-ubah dan menyebabkan kecurigaan. Merasa janggal, keluarga besar lalu membujuk Wadison untuk bercerita jujur.

"Di awal itu dia tetap pada keterangan seperti di media, lama-lama makin malam, makin subuh itu mulai oleng, mulai pelintat pelintut. Nah, saya sebagai pengacara punya insting curiga juga ke dia," kata Lambastony Pasaribu, perwakilan keluarga pelaku.

Wadison akhirnya bicara jujur dan mengakui perbuatannya. Ia pasrah dan minta dijemput polisi di rumah duka pada Selasa, 3 Juni 2025 malam.

"Dibujuk secara halus (untuk mengaku). Karena dia enggak konsisten lagi dengan pernyataan. Dan akhirnya mengaku terus minta dijemput sama polisi," tandasnya.

x|close