Panen Raya Jagung, Prabowo: Keberhasilan Bangsa Tidak Jatuh dari Langit, Tapi dari Keringat dan Keberanian

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Jun 2025, 12:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Prabowo Subianto Prabowo Subianto (Setpres)

Ntvnews.id, Bengkayang -  Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya semangat perjuangan, kesopanan, dan keteguhan dalam membangun bangsa saat menyampaikan pidatonya di Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II dan Pelepasan Ekspor Jagung, Kamis, 5 Juni 2025, di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

“Jadi saudara-saudara kalau ilmu bangsa Indonesia itu ilmu padi ya, makin berisi makin menunduk, makin kuat makin sopan. Sopan tidak berarti lemah. Semakin kita merasa dirinya benar semakin kita sopan, semakin kita berhasil semakin diberi karunia oleh Yang Maha Kuasa semakin bersyukur,” ujar Presiden Prabowo.

Ia menambahkan bahwa ujian dan kesulitan seharusnya menjadi pemicu semangat, bukan alasan untuk menyerah.

“Semakin dikasih kesulitan semakin berjuang. Tidak putus asa, tidak berpikir negatif, tidak mudah menyerah, tidak mudah cengeng menangis, tidak mudah menjelek-jelekkan bangsa sendiri, tidak mudah menjelek-jelekkin saudara kita sendiri. Ini kunci keberhasilan dan kebangkitan suatu bangsa,” ungkapnya.

Baca Juga: Bertolak ke Kalbar, Prabowo akan Panen Raya Jagung hingga Lepas Ekspor Perdana ke Malaysia

Presiden menegaskan bahwa keberhasilan bukanlah sesuatu yang didapatkan dengan mudah.

“Kalau beberapa saat yang lalu kita lihat, keberhasilan itu bukan keberhasilan yang jatuh dari langit. Keberhasilan diraih keringat, pikiran, tenaga, keberanian, inisiatif dengan hati yang bersih dari semua unsur,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan apresiasinya terhadap Kapolri dan jajarannya yang menurutnya telah menangkap visi pemerintah dalam mendorong kedaulatan pangan nasional.

Baca Juga: Dasco Sebut Pertemuan Prabowo-Megawati Bikin Suasana Adem

“Saya senang apa yang saya sampaikan ditangkap oleh Kapolri dan jajarannya. Memang polisi Indonesia harus jadi polisi rakyat,” tegasnya.

Ia juga menyinggung filosofi profesionalisme dalam institusi keamanan yang tidak sekadar soal gaji atau status.

“Ada yang selalu ngomong tentara harus profesional, profesional, profesional, arti dalam cakap dalam tugasnya. Tapi kalau profesional hanya digaji baru bekerja, itu bukan tentara Indonesia, bukan tentara pejuang. Polisi harus demikian dan saya terima kasih Kapolri menangkap,” tutup Presiden Prabowo.

x|close