A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Ribuan Jemaah Terlantar, DPR Minta Evaluasi Serius Kemenag Soal Transportasi Haji - Ntvnews.id

Ribuan Jemaah Terlantar, DPR Minta Evaluasi Serius Kemenag Soal Transportasi Haji

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Jun 2025, 16:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI Selly Andriany Gantina Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI Selly Andriany Gantina (Ist)

Ntvnews.id, Jakarta - Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI Selly Andriany Gantina menegaskan bahwa berbagai persoalan transportasi yang dialami jemaah haji Indonesia selama fase puncak ibadah haji, khususnya saat pergerakan dari Muzdalifah ke Mina, tidak bisa hanya dibeban kan kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia.

Selly yang juga Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi yang dialami ribuan jemaah haji reguler Indonesia.

"Saya pertama menyampaikan turut prihatin dengan apa yang menimpa para jemaah haji reguler kita. Tentu saja ini harus menjadi evaluasi kepada Kementerian Agama selaku penyelenggara ibadah haji tahun 2025," ujar Selly selepas lempar jumrah di Mina, Makkah, Jumat, 6 Juni 2025

Baca Juga: Ivan Gunawan Tuntaskan Ibadah Haji 2025

Menurut Selly, permasalahan transportasi terjadi karena tidak adanya koordinasi antarsyarikat yang bertanggung jawab atas pergerakan jemaah dari satu titik ke titik lainnya. Bahkan, ia menyebut sejumlah syarikat tidak menjalankan komitmen pelayanan sesuai yang telah disepakati dalam kontrak dengan pemerintah.

"Banyak jemaah terlantar karena tidak terkoordinasi dengan baik antara satu syarikat dengan syarikat lainnya. Bahkan ada syarikat yang mogok dan tidak mau lagi mengangkut jemaah dari Muzdalifah ke Mina," ungkapnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DPR RI (@dpr_ri)



Situasi ini diperparah dengan dibatalkannya program tanazul untuk 37.000 jemaah yang seharusnya langsung kembali ke hotel setelah melempar jumrah Aqabah. Mereka justru kembali bergabung di Mina dan menyebabkan lonjakan kepadatan, kekurangan tenda, dan terbatasnya logistik seperti makanan dan minuman.

Lebih lanjut, Selly mengungkapkan bahwa sebagian jemaah bahkan terpaksa berjalan kaki sejauh 5 hingga 15 kilometer karena tidak tersedia kendaraan dari Muzdalifah ke Mina.

x|close