Ntvnews.id, Jakarta - Autograph Tower kini resmi menyandang predikat sebagai gedung tertinggi di Indonesia, menjulang hingga 382,9 meter di jantung ibu kota. Namun, di balik kemegahan arsitekturnya, ada kisah menarik tentang transformasi bisnis sang pemilik, PT Putragaya Wahana (PGW), yang berhasil bermetamorfosis dari perusahaan tekstil menjadi raksasa properti nasional.
Didirikan pada 8 April 1993, PGW awalnya berkecimpung di industri tekstil. Namun, perubahan arah bisnis besar-besaran dilakukan di bawah kepemimpinan Presiden Direktur Alvin Gozali. Ia membaca peluang besar dalam sektor properti dan memutuskan untuk mengalihkan fokus PGW ke pembangunan kawasan komersial strategis.
Keputusan ini mengantarkan PGW menjadi salah satu pemain utama dalam lanskap pembangunan ibu kota. Transformasi itu berbuah manis lewat proyek ambisius bertajuk Thamrin Nine, sebuah kawasan mixed-use superblok seluas 5,2 hektare yang menjulang megah di Jalan M.H.
Thamrin, Jakarta Pusat. Di sinilah Autograph Tower, yang juga dikenal sebagai Thamrin Nine Tower 1, berdiri dengan 75 lantai dan total luas bangunan mencapai 470 ribu meter persegi. PGW sebelumnya telah dikenal lewat Gedung UOB, yang kemudian berevolusi menjadi bagian dari kawasan Thamrin Nine.
Dengan nilai investasi mencapai Rp6,5 triliun, kawasan ini tak hanya menawarkan gedung perkantoran berstandar internasional, tetapi juga fasilitas terintegrasi seperti pusat olahraga, retail, hiburan, hotel bisnis, hingga hotel mewah.
“Namun kami optimistis akan tersewa maksimal. Apalagi saat ini pasokan perkantoran yang berada di kawasan Thamrin ketika Thamrin Nine Tower 1 beroperasi hanya ada dua gedung. Hanya ada gedung ini dan Indonesia One,” kata Presiden Direktur PGW, Alvin Gozali pada 2018 silam.
Lebih dari sekadar gedung tinggi, Autograph Tower merepresentasikan semangat ekspansi PGW yang kini tak lagi hanya berpusat di Jakarta. Alvin telah menyiapkan rencana besar untuk memperluas portofolio properti perusahaan ke berbagai kawasan strategis lainnya seperti BSD, Cibinong, Bogor, Lebak Bulus, MT Haryono, hingga ke pulau dewata Bali.
Bagi Alvin Gozali dan PGW, Autograph Tower bukan hanya pencapaian arsitektur, melainkan simbol keberhasilan dalam membaca arah zaman, berani bertransformasi dan menancapkan nama sebagai pengembang nasional papan atas.