Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Acara Pengukuhan Hakim Pengadilan Tingkat Pertama pada Empat Lingkungan Peradilan Seluruh Indonesia di Balairung Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis, 12 Juni 2025.
Dari pantauan NTVnews.id di lokasi Presiden Prabowo tiba pukul sekitar pukul 10.30 dengan diiringi oleh lagu-lagu lembaga seta tepukan tangan para calon Hakim.
Di dalam acara Prabowo memberikan medali dan sertifkat penghargaan kepada wisudawan calon hakim terbaik.
Ketua Mahmakah Agung Republik Indonesia Sunarto mengungkap bahwa terdapat 1.451 Orang Calon Hakim yang dilantik menjadi hakim hari ini.
Baca Juga: Diresmikan Prabowo, Kampus Bhinneka Tunggal Ika Unhan Disambut Antusias oleh Para Kadet
"Hari ini jumlah peserta yang akan dikukuhkan sebagai
hakim sebanyak 1.451 orang, terdiri dari Calon Hakim Peradilan Umum sebanyak 921 orang, Calon Hakim Peradilan Agama sebanyak 362 orang, Calon Hakim Peradilan Tata Usaha Negara sebanyak 143 orang, dan Calon Hakim Peradilan Militer sebanyak 25 orang," ujar Sunarto.
Lebih lanjut, Sunarto menjelaskan para Hakim yang dilantik tersebut ditempatkan di empat lingkungan peradilan seluruh Indonesia.
"Para hakim tersebut akan ditempatkan di satuan kerja dari empat lingkungan peradilan yaitu: 144 pengadilan negeri kelas II,
173 pengadilan agama kelas II, 22 pengadilan tata usaha negara tipe b dan c, dan 11 pengadilan militer tipe a dan b, yang tersebar di seluruh tanah air," sambungnya.
Baca Juga: Nostalgia Prabowo Saat Jadi Menhan: Kunjungan Pertama Saya ke Universitas Pertahanan
Ia juga mengungkapan pelantikan calon Hakim ini menambah Hakim di Indonesia yang sebelumnya berada di angka 7.000 Hakim menjadi 8.000 Hakim. Sunarto mengungkap jumlah itu belum ideal dengan jumah perkara yang ada saat ini.
"Dengan dikukuhkannya 1.451 orang hakim hari ini, maka akan menambah jumlah hakim yang telah ada yaitu 7.260 orang sehingga menjadi 8.711 orang hakim. Jumlah tersebut, tentu masih belum dapat dikatakan ideal jika dibandingkan dengan beban perkara yang diterima sepanjang tahun 2024 yaitu sebanyak 3.081.090 perkara," jelasnya.